Menhub: Pulang Kampung Jangan Naik Motor, Ada Mudik Gratis

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2019. TEMPO/Fajar Pebrianto
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2019. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat tak lagi menggunakan sepeda motor saat mudik. Sebab, mudik dengan kendaraan roda dua ini acap menyumbang angka kecelakaan tinggi dari tahun ke tahun.

Baca juga: Pemerintah Prediksi Puncak Arus Mudik Jatuh pada 31 Mei 2019

“Penggunaan motor untuk mudik seyogianya tidak dilakukan karena membahayakan,” ujar Budi Karya saat ditemui di acara Gerakan Indonesia Bersih bertajuk “Indonesia Saya, Indonesia Bersih" di area jalan bebas kendaraan alias car free day, kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Ahad, 28 April 2019. 

Untuk mengantisipasi banyaknya jumlah pemudik menunggangi motor menjelang Lebaran, Kementerian Perhubungan telah menyediakan kursi-kursi mudik gratis. Moda untuk mudik cuma-cuma tersebut bervariasi, mulai angkutan dengan bus hingga kapal. Kementerian juga menyediakan angkutan motor gratis atau motis dengan kereta api.

Pendaftaran untuk mudik gratis yang digelar Kementerian telah dibuka H-2 bulan sebelum Lebaran. Masyarakat dapat mengakses melalui laman resmi Kementerian Perhubungan, yakni mudikgratis.dephub.go.id. Kuota untuk masing-masing moda berbeda. Menurut pantauan Tempo pada Ahad, 28 September, kuota mudik gratis dengan bus telah ludes. Sedangkan mudik cuma-cuma dengan kapal laut dari Jakarta menuju Semarang masih tersedia.

Untuk menambah kuota mudik gratis via darat, Budi Karya telah meminta perusahaan menyediakan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Dengan banyaknya jumlah mudik gratis, ia yakin jumlah masyarakat yang menunggang sepeda motor untuk pulang kampung dapat diminimalisasi.  

Survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub menunjukkan, jumlah pergerakan pemudik pada 2019 mencapai 18.290.358 orang. Pergerakan ini terjadi selama 5 hari menjelang Hari H Idul Fitri. Adapun populasi rumah tangga yang melaksanakan mudik berjumlah 4,5 juta. 

Jumlah pemudik yang diperkirakan menggunakan sepeda motor tahun ini diprediksi mencapai 986.776 orang dengan jumlah armada 493.388. Sebanyak 31,9 persen pemudik dengan sepeda motor akan melalui jalur pantai utara atau Pantura; sedangkan 7,1 persen lainnya melewati Lintas Selatan. Lalu, 4,1 persen melewati Lintas Selatan Selatan dan 56,9 persen melalui jalur alternatif. 

Berdasarkan data Polri, selama arus mudik Lebaran 2018 lalu, kecelakaan yang melibatkan sepeda motor di jalur mudik berjumlah 307 kendaraan. Sedangkan di jalur non-mudik, ada 996 sepeda motor terlibat kecelakaan. Sementara itu, korban meninggal saat mudik karena kecelakaan berjumlah 193 orang. Angka ini memang menurun dari periode yang sama 2017, yakni mencapai 478 orang.