Rakor Mudik Lebaran, Kemacetan di Tol Cikampek Diwaspadai

Reporter

Editor

Amirullah

Antrean kendaraan memasuki gerbang tol Cikarang Utama menuju arah Jakarta pada arus balik gelombang kedua di Bekasi, Minggu, 24 Juni 2018. Jumlah kendaraan pemudik tidak sepadat arus balik gelombang pertama. ANTARA/Sigid Kurniawan
Antrean kendaraan memasuki gerbang tol Cikarang Utama menuju arah Jakarta pada arus balik gelombang kedua di Bekasi, Minggu, 24 Juni 2018. Jumlah kendaraan pemudik tidak sepadat arus balik gelombang pertama. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Staf Presiden menggelar rapat koordinasi persiapan mudik lebaran bersama sejumlah kementerian dan lembaga, di Komplek Istana Negara, Jumat, 26 April 2019. Mereka menargetkan pelaksanaan mudik di tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Baca: Diskon Tarif Tol Trans Jawa Diperpanjang Sampai Lebaran

"Ada beberapa titik krusial yang harus diwaspadai, beberapa di antaranya adalah jalan Tol Cikampek. Itu sangat mungkin apabila tidak di-manage dari sekarang, akan terjadi kemacetan yang sangat luar biasa," kata Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, saat ditemui usai rapat.

Kemacetan di Tol Cikampek memang masih terus terjadi. Beberapa faktor penyebabnya adalah adanya pembangunan jalur untuk Light Rapid Transit (LRT) dan jalur tol layang Jakarta-Cikampek. Meski begitu, Moeldoko meyakini bahwa hal ini bisa diatasi begitu memasuki puncak mudik.

"Kami sudah mulai menata saat ini, yaitu akan membuka akses di sebelahnya. One way, tapi tidak seutuhnya," kata Moeldoko.

Tol Trans Sumatera yang segera beroperasi juga ikut menjadi perhatian pemerintah. Moeldoko menyebut pemerintah akan mempersiapkan agar tak ada penumpukan kendaraan di gerbang keluar tol. Hal ini sekaligus menghindari tragedi Brebes Exit (Brexit), yang sempat menelan banyak korban jiwa saat mudik 2016.

"Mungkin nanti exit-nya itu akan ada kemacetan. Itu harus kami waspadai. Itu kira-kira hal-hal yang kami fokuskan," kata dia.

Selain itu, penumpukan kendaraan yang biasa terjadi di lokasi rest area juga menjadi perhatian pemerintah. Penumpukan ini kerap menjadi biang kemacetan juga. Moeldoko mengatakan nantinya, penataan arus mobil yang masuk dan keluar rest area akan dilakukan dengan lebih baik.

Tak hanya itu, Moeldoko juga mengatakan pemerintah akan mendorong berbagai Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk bisa bersaing di tiap rest area tersebut. "Kami tidak prioritaskan Starbucks dan sebagainya, tapi optimalkan yang lokal, begitu," kata Moeldoko tersenyum.