Lebaran Ruah, Tradisi Masyarakat Penagan Bangka Menyambut Ramadan

Reporter

Ilustrasi anak cium tangan saat lebaran. shutterstock.com
Ilustrasi anak cium tangan saat lebaran. shutterstock.com

TEMPO.CO, Bangka - Lebaran ruah menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat Desa Penagan, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna menyambut Ramadan 2019.

Baca juga: Bukan Megengan, Warga Banjarnegara Tenongan Menjelang Ramadan

"Tradisi lebaran ruah sudah dilakukan turun temurun oleh masyarakat desa setempat. Tradisi ini mulai pertengahan bulan Ruah atau bersamaan dengan Syakban dalam kalender Hijriah," kata Wakil Bupati Bangka Syahbudin di Sungailihat, Minggu, 21 April 2019.

Dia mengatakan lebaran ruah dilakukan pada pertengahan Syakban sehingga sering disebut dengan Nisfu Sya’ban. Pada bulan itu, masyarakat biasanya mengirimkan doa Nisfu Sya’ban dan melakukan ziarah di kuburan keluarga masing-masing.

"Tradisi lebaran ruahan menjadi kebudayaan untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia, seperti orangtua, kakek, nenek, anak, tokoh pendiri kampung, wali, dan lainnya," katanya.

Seorang panitia penyelenggara sedekah ruah, Effendi, mengatakan sedekah ruah yang digelar masyarakat dalam rangka menyambung silaturahim. Setiap pintu rumah warga desa terbuka lebar bagi masyarakat yang mau berkunjung atau silaturahim.

"Sedekah ruah bagi warga desa dirayakan seperti halnya Lebaran, bahkan lebih meriah dari Lebaran Idul Fitri atau Lebaran Idul Adha, karena banyak masyarakat dari daerah lain yang sengaja berkunjung ke desa kami sekadar untuk ikut memeriahkan," kata dia.

Baca berita Ramadan lainnya di ramadan.tempo.co

ANTARA