Lebaran 2019, 2 Tol di Sumatera Dibuat Fungsional

Reporter

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika meresmikan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni - Terbanggi Besar di Gerbang Tol Natar, Lampung Selatan, Lampung, Jumat 8 Maret 2019. Presiden meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni - Terbanggi Tinggi Besar sepanjang 140,9 KM dalam rangka konektivitas dan percepatan jalur distribusi dari Pulau Jawa ke Sumatera atau sebaliknya. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika meresmikan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni - Terbanggi Besar di Gerbang Tol Natar, Lampung Selatan, Lampung, Jumat 8 Maret 2019. Presiden meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni - Terbanggi Tinggi Besar sepanjang 140,9 KM dalam rangka konektivitas dan percepatan jalur distribusi dari Pulau Jawa ke Sumatera atau sebaliknya. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sejumlah ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi agar bisa digunakan saat musim mudik lebaran 2019. Jalan nasional baru juga disiapkan sebagai jalur alternatif bagi pemudik.

Baca juga: 29 Ribu Tiket Kereta Api Tambahan Lebaran Ludes Terjual

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan ruas jalan tol yang akan dibuat fungsional antara lain ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang dan Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 185 kilometer. Pengoperasian dua ruas tol di Sumatera itu membuat pemudik bisa menggunakan jalan tol dari Lampung hingga Palembang.

Maksud dari jalan tol fungsional adalah pengerjaan jalan belum selesai 100 persen, sehingga kendaraan tidak dikenai tarif saat melintas. Namun, secara fungsi, ruas jalan sudah bisa digunakan untuk kendaraan dan tidak bisa disebut jalur darurat.

Sejak Maret 2019, ruas Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 140,9 kilometer sudah beroperasi. Danang menyebut, pemerintah sudah menetapkan tarif pada ruas jalan tol terpanjang di Indonesia itu. Namun, Hutama Karya sebagai operator masih akan melakukan sosialisasi selama satu bulan sebelum memungut tarif kepada pengguna jalan tol.

"Kami akan survei dulu dan mengecek kondisi di lapangan. Harapannya memang dua tol ini bisa fungsional saat mudik lebaran nanti," ujar Danang di Jakarta, pekan lalu.

Sementara itu, di Jawa, Kementerian PUPR akan mengoptimalkan lajur eksisting di ruas Jakarta - Cikampek. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan jalan tol layang Jakarta - Cikampek II belum bisa digunakan saat musim mudik lebaran pada akhir 2019 mendatang.

Basuki mengatakan, pekerjaan konstruksi di proyek tol sepanjang 38 kilometer itu sukar dipercepat. Dia beralasan, proyek berada di atas jalan tol yang beroperasi sehingga pekerjaan konstruksi hanya bisa dilakukan pada window time, antara pukul 22.00 hingga 05.00.

Menurut Basuki, pihaknya mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan sehingga saat musim mudik tiba, pekerjaan konstruksi dihentikan untuk sementara. "Saya ingin membersihkan yang di bawah [jalan tol eksisting], mengembalikan dulu ruas-ruas di bawah. Itu lebih safe," jelasnya.

Di sisi lain, Kementerian PUPR siap mengoperasikan jalan nasional di lintas pantai selatan atau pansela sepanjang 219 kilometer. Bentang jalan sepanjang itu berlokasi di Jawa Tengah (151 kilometer) dan DI Yogyakarta (68 kilometer). Hingga 2021, jalur pansela di dua provinsi sepanjang 328 kilometer diharapkan rampung.

"Pada tahun 2019, Jalan Pansela di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang ditangani sepanjang 28 km. Kami targetkan sisa 81 km akan tuntas seluruhnya pada 2021," ujarnya.

Secara keseluruhan, panjang jalur pansela mencapai 1.405 kilometer, membentang dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Jawa Timur. Tahun lalu, jalur pansela di Jawa  Barat sudah bisa digunakan pemudik.

Basuki mengimbuhkan, Kementerian PUPR akan terus mempromosikan jalur pansela sebagai jalur alternatif mudik lebaran 2019 seiring kepadatan di jalur pantai utara atau pantura. Menurut Basuki, pansela memiliki nilai tambah bagi pengguna jalan, yaitu keberadaan destinasi wisata di sepanjang jalur.

BISNIS