Empat Jurus Kemenhub Atasi Kemacetan Arus Balik Mudik

Reporter

Editor

Suseno

Kendaraan pemudik mengantre di <i>gate</i> tol darurat Kertasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu, 13 Juni 2018. Pada H-3, kendaraan pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah yang melintasi jalan tol fungsional Pejagan-Pemalang mencapai 22 ribu dan diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada sore dan malam hari. ANTARA
Kendaraan pemudik mengantre di gate tol darurat Kertasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu, 13 Juni 2018. Pada H-3, kendaraan pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah yang melintasi jalan tol fungsional Pejagan-Pemalang mencapai 22 ribu dan diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada sore dan malam hari. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyiapkan empat rencana strategis guna mencegah kemacetan panjang saat arus balik mudik. Diperkirakan arus balik akan dimulai pada dua hari setelah Lebaran yaitu Minggu, 17 Juni 2018.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi mengatakan empat rencana strategis itu mulai dari penambahan rest area hingga pengalihan arus lalu lintas oleh kepolisian. "Arus balik akan mencapai puncak pada 19-20 Juni 2018," ujarnya saat ditemui dalam acara open house Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018.

Pertama, menambah rest area di sepanjang Tol Semarang-Jakarta dari 17 menjadi 24 titik. Lokasi rest area itu tidak hanya berupa parking bay dan rest area konvensional, tapi juga di sepanjang tol Pekalongan, Tegal, Brebes, dan Batang.

Budi mengatakan bupati dan wali kota di empat daerah itu mengeluhkan penjualan oleh-oleh di daerah mereka berkurang setelah ada tol langsung dari Jakarta ke Semarang. Untuk itu, di empat wilayah itu akan dibangun rest area oleh pemerintah daerah masing-masing. "Nanti kami kasih petunjuk, ‘Keluar Tol Arah Tegal ada Oleh-Oleh dan Kuliner’," ujarnya.

Selain itu, kata Budi, jalur kosong pada jalan tol fungsional juga akan dimanfaatkan sebagai rest area sementara. Saat ini, ada beberapa ruas tol fungsional, salah satunya ruas tol Batang-Semarang. "Kami bisa gunakan jalur yang kosong di sebelah kanan," ujarnya.

Kedua, penutupan pintu tol sebelum Tol Cikopo-Palimanan. Budi mengatakan pintu tol Pejagan hingga Kanci kemungkinan akan ditutup dalam kondisi tertentu untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Kementerian menyiapkan skema maksimal 60 persen kendaraan di tol. Jika telah kelebihi batas itu, 40 kendaraan akan digiring ke jalan nasional.

Ketiga, jika upaya itu masih belum efektif mengurai kemacetan, kata Budi, polisi bisa menerapkan sistem contra flow di jam-jam tertentu. Jika masih saja kurang, barulah diterapkan sistem one way atau satu arah dari arah Semarang menuju Jakarta.

Keempat, pemerintah berencana membuka pintu tol secara gratis apabila kemacetan terjadi pada arus balik mudik. Ambang batasnya adalah 3 kilometer di gerbang tol. Personel polisi di lapangan diminta untuk tidak ragu menjalankan diskresi karena ini sudah mendapat jaminan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. "Saya harapkan personel di lapangan bisa cepat melaporkan hal ini ke Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Lumowa," kata Budi.