Khotbah Idul Fitri di Istiqlal, Aa Gym Minta Pejabat Tak Korupsi

Reporter

Penceramah Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym saat mengisi khotbah usai ibadah salat Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, 15 Juni 2018. Sementara Imam Hasanudin Sinaga bertugas sebagai Imam salat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penceramah Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym saat mengisi khotbah usai ibadah salat Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, 15 Juni 2018. Sementara Imam Hasanudin Sinaga bertugas sebagai Imam salat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, JakartaAbdullah Gymnastiar (Aa Gym) menjadi khotib Idul Fitri 1439 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Jumat, 15 Juni 2018. Dalam khotbahnya, Aa Gym menekankan pentingnya akhlak yang baik, kejujuran, dan pengendalian diri para petinggi negeri dalam membangun Indonesia.

"Membangun bangsa ini tidak akan bisa bermartabat, kecuali diawali dengan membangun akhlak," kata Aa Gym. Aa Gym berkhotbah di depan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta ratusan ribu jemaah yang telah memenuhi Istiqlal sejak subuh. 

Baca Juga: Ini Hikmah Idul Fitri Menurut Abdullah Gymnastiar

Dimulai pukul tujuh pagi, selama sekitar setengah jam di atas mimbar Masjid Istiqlal, Aa Gym berpidato dengan berapi-api. Ia mengenakan sorban berwarna putih, yang menjadi ciri khasnya ketika memberikan ceramah.

Aa Gym mengatakan, tanpa akhlak yang baik, orang akan menghalalkan segala cara agar semua keinginannya tercapai. Ia mengambil contoh buruk pejabat negara yang korupsi meskipun berkecukupan. "Padahal orang yang korupsi hartanya melimpah ruah, tapi dia tidak bisa mengendalikan dirinya, keinginannya, dan keserahakannya," ujarnya.

Baca Juga: Nama Abdullah Gymnastiar Disebut-sebut sebagai Calon Gubernur Jawa Barat

Aa Gym menuturkan korupsi sama dengan mencuri dan mengambil hak masyarakat. "Inilah ciri orang yang gagal dan tidak mampu mengendalikan diri," ucapnya. "Di Indonesia, yang salat, puasa, umrah, dan haji banyak. Namun yang menyedihkan, yang jujur masih kurang banyak," tuturnya.

Menurut Aa Gym, tidak ada artinya kehormatan yang diberikan masyarakat jika ternyata orang tersebut sering berbuat maksiat. Ia berujar segala harta dan kedudukan yang dimiliki manusia tidak berarti jika didapatkan dengan ketidakjujuran. "Apalah artinya topeng bagus kalau isinya busuk," katanya. "Apalah arti kedudukan tinggi kalau perbuatannya nista."

Baca Juga: Abdullah Gymnastiar Ikut Demo Anti Ahok di Monas

Selain itu, Aa Gym mengatakan sangat penting bagi masyarakat menjaga pernyataan lisan. Menurutnya, orang yang tidak bisa menjaga lisan tidak hanya akan sial di akhirat, tapi juga di dunia. "Orang yang tidak bisa menjaga lisannya (akan) jatuh!" ujarnya.

Aa Gym juga menekankan kejujuran dalam membangun bangsa. Ia mengatakan tidak ada kesuksesan tanpa kejujuran. "Dan tidak ada kehancuran kecuali diawali dengan ketidakjujuran," ucapnya.

Pada akhir ceramah, Aa Gym berdoa agar amalan Ramadan kali ini diterima Allah. Selain itu, ia berdoa agar Allah mengampuni dosa-dosa yang pernah diperbuat. "Ampuni sehitam dan sekelam apa pun masa lalu kami," tuturnya dengan suara bergetar.

Jemaah Masjid Istiqlal terlihat khidmat dan meresapi doa Aa Gym. Bahkan beberapa di antaranya terlihat meneteskan air mata.