Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala bagian Protokol dan Pelayanan Wisata Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, mengatakan jumlah jemaah yang akan salat Idul Fitri di Istiqlal diperkirakan mencapai 100 ribu-150 ribu orang. Menghadapi jumlah jemaah yang jauh lebih banyak ketimbang hari biasa, Istiqlal tak mengadakan persiapan khusus.
"Ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Abu Hurairah Abdul Salam saat dihubungi Tempo, Kamis, 14 Juni 2018.
Menurut dia, jika pemerintah hari ini menetapkan satu Syawal jatuh pada esok hari, maka ada dua agenda yang akan dilaksanakan pihak pengelola Masjid Istiqlal. Yang pertama adalah malam takbiran kemudian pembagian zakat fitrah selepas salat Ied besok.
Baca: Idul Fitri, Jokowi Ajak Masyarakat Indonesia Saling Memaafkan
Abu Hurairah menjelaskan, total zakat fitrah yang terkumpul hingga lebih dari Rp 200 juta. Nantinya, uang tersebut akan dibagikan dalam bentuk beras. "Semuanya dibagikan beras, satu fakir miskin akan mendapat lima kilo," katanya.
Ia menyebut belum mendapat kabar ihwal kehadiran Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam salat Ied besok. Meski begitu, jika ada kepala negara yang hadir beskok, ia menyebut pengamanan akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya. "Yang jelas persiapannya sama kalau beliau hadir. Sampai saat ini belum ada info soal itu," kata Abu Hurairah.
Baca juga: Jokowi Lebaran di Bogor, JK di Jakarta
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla dikabarkan akan melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal. Sedangkan Jokowi memilih untuk merayakan Lebaran 2018 di Bogor. Juru bicara Wakil Presiden, Husain Abdullah, mengatakan, setelah menunaikan salat Idul Fitri, Kalla dan istri akan berangkat ke Istana Kepresidenan Bogor untuk halalbihalal dengan Jokowi. "Wapres berangkat dari rumah dinas Wakil Presiden di Jalan Diponegoro," kata Husain dalam siaran pers pada Kamis, 14 Juni 2018.
