Antisipasi Macet Arus Balik Mudik, Tol Dalam Kota Bakal Ditutup

Editor

Suseno

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) sedang berjalan menuju helikopter usai meninjau rest area di kilometer 573 jalan tol ruas Ngawi - Solo, Ahad, 10 Juni 2018. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) sedang berjalan menuju helikopter usai meninjau rest area di kilometer 573 jalan tol ruas Ngawi - Solo, Ahad, 10 Juni 2018. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mengantisipasi kemacetan pada arus balik mudik, polisi berencana menutup pintu masuk tol dalam kota. Jalan bebas hambatan itu selanjutnya hanya bisa dilewati kendaraan para pemudik yang masuk Jakarta. 

Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan, langkah itu akan diambil jika gerbang Tol Cikarang Utama benar-benar dipadati oleh kendaraan pemudik yang hendak pulang ke Jakarta. "Begitu terjadi banyak (kendaraan), maka semua pintu tol dalam kota ditutup, tidak boleh ada kendaraan yang masuk," kata Tito di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Juni 2018.

Menurut Tito, pintu tol dalam kota akan dibuka kembali setelah kepadatan di gerbang tol Cikarang Utama terturai. “Jadi kami memprioritaskan tol dalam kota untuk pemudik,” kataya.

Pemudik yang datang dari Tol Cikarang Utama, kata Tito, akan mengarah ke Warung Buncit, Cawang, Tomang, Tanjung Priok, Cempaka Putih, dan lainnya. "Setiap titik tol harus ada yang bertanggung jawab untuk penutupan ketika Tol Cikarang Utama lagi banjir arus mudik," ujar Tito.

Menurut dia, Jawa Barat dan Jakarta merupakan lokasi bermasalah saat arus balik mudik Lebaran. Karena itu, polisi fokus mengamankan Tol Cipali, Jawa Barat, dan Tol Cikarang Utama.