Relawan Yordania Kumpulkan Makanan Hotel untuk Warga Miskin

Sukarelawan
Sukarelawan "Dapur Keluarga" membungkus makanan berlebih dari hotel bintang lima sebelum diberikan kepada keluarga yang kurang mampu di Amman, Yordania, 10 Juni 2018. [REUTERS / Muhammad Hamed]

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang akhir Ramadan yang mewah di aula makan salah satu hotel bintang lima di Amman, Yordania, seorang relawan muda Yordania bergegas mengumpulkan makanan sisa bersama timnya untuk dikemas dan didistribusikan kembali kepada yang membutuhkan.

Bandar Sharif memulai inisiatif "Dapur Keluarga" pada 10 tahun yang lalu lantaran marah dengan jumlah makanan yang dibuang oleh hotel selama bulan Ramadan, di mana pada Ramadan tingkat konsumsi dua kali lipat.

Baca: Lebaran Sebentar Lagi, Ingat 4 Jurus Ini Agar Tak Terpuruk Sakit

“Apa yang kami lakukan adalah menghilangkan limbah ini, kami menyelamatkan makanan dan memberikannya kepada orang-orang yang sangat membutuhkannya,” kata Sharif, seorang guru berusia 33 tahun, seperti dilansir Reuters, 14 Juni 2018.

Tim relawannya sekarang bekerja sepanjang tahun untuk mengumpulkan makanan yang tidak diinginkan dari pesta pernikahan besar, toko roti dan restoran.

Seorang gadis menunggu untuk menerima makanan yang disediakan "Family Kitchen" yang mengemas makanan berlebih dari hotel bintang lima kepada keluarga yang kurang mampu selama bulan suci Ramadan, di kamp pengungsi Al-Baqaa Palestina, dekat Amman, Yordania, 11 Juni, 2018.[REUTERS / Muhammad Hamed]

Tahun ini, relawan fokus pada kamp pengungsi Palestina di Baqaa, salah satu daerah miskin di Yordania yang tengah dilanda kenaikan harga yang tinggi akibat krisis ekonomi. Banyak kritikus menilai kenaikan harga yang harus disalahkan atas meningkatnya kemiskinan di Yordania.

Baca: Petugas Masjidil Haram Bersihkan 291 Ton Sampah Selama Ramadan

Dapur Keluarga tahun ini menyediakan makanan buka puasa kepada sekitar 500 keluarga di kamp pengungsi yang miskin di pinggiran Amman.

Sepertiga dari 120.000 penduduk kamp memiliki pendapatan di bawah garis kemiskinan nasional dan sekitar 17 persen menganggur, menurut badan pengungsi asal Amerika Serikat.

“Keluarga kami sangat miskin, ada banyak kemiskinan di masyarakat, sehingga mereka membutuhkan dukungan ini, mereka membutuhkan makanan ini untuk memastikan bahwa mereka memiliki makanan keesokan harinya,” kata Kifah Khamis, salah satu relawan Dapur Keluarga.

Baca: Perayaan Unik Idul Fitri di Berbagai Negara, Ada Dupa dan Balon

Seorang penduduk kamp, Um Thair, ibu dari empat anak, mengatakan dia bersusah payah jika tidak ada makanan untuk keluarganya.

“Saya bisa menghemat uang. Selama Ramadan saya tidak perlu membeli banyak makanan atau berbelanja banyak, kami mendapatkan sebagian besar makanan kami dari badan amal, kami akan datang setiap hari dan mendapatkan makanan berbuka puasa, ”katanya dan bersyukur badan amal Yordania, Dapur Keluarga, menyediakan makanan selama Ramadan.