Saat Jokowi Tinjau Arus Mudik di Terminal Baranangsiang

Presiden Jokowi didampingi Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) saat meninjau landasan pesawat Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani, usai meresmikan pengoperasian terminal baru tersebut, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 7 Juni 2018. Bandara tersebut merupakan bandara di atas air (floating) yang pertama di Indonesia dan mampu menampung sebanyak 7 juta penumpang per tahun. ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Presiden Jokowi didampingi Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) saat meninjau landasan pesawat Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani, usai meresmikan pengoperasian terminal baru tersebut, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 7 Juni 2018. Bandara tersebut merupakan bandara di atas air (floating) yang pertama di Indonesia dan mampu menampung sebanyak 7 juta penumpang per tahun. ANTARA FOTO/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau arus mudik di Terminal Baranangsiang, Bogor pada Ahad, 10 Juni 2018. Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat berbicara dengan sejumlah pemudik.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan Jokowi datang ke terminal mengenakan kemeja putih dan peci hitam dan tiba pukul 14.20 WIB. Ia memilih menaiki salah satu bus yang suah terisi penuh oleh pemudik.

Baca: Mudik Lebaran, Bengkel Sepeda Motor Dibanjiri Pelanggan

“Ia menanyakan tujuan para pemudik ini. Tiga pemudik yang ditanya Presiden masing-masing pulang Winangun, Kebumen, dan Banyumas,” kata Bey dalam ketarangan tertulisnya pada Senin, 11 Juni 2018.

Setelah berbincang sejenak dengan beberapa pemudik, Jokowi mendoakan agar mereka tiba dengan selamat di tujuannya masing-masing. "Selamat menikmati waktu bersilaturahmi dengan sanak saudara, dengan teman, dengan handai taulan, berbagi kebahagiaan, berbagi cerita, dan tentu saja berbagi rezeki," kata Jokowi.

Baca: H-4 Lebaran, Gerbang Tol Palimanan Mulai Sepi

Selain itu, Jokowi turut mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri. Ia berharap momen hari raya ini bisa semakin mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. "Semoga kefitrian kita semakin mempererat kesatuan dan persatuan dalam berbangsa serta berguna untuk membangun bangsa ini ke depan," tuturnya.

Pulang kampung atau yang dikenal dengan nama mudik telah menjadi tradisi tahunan bagi jutaan masyarakat Indonesia menjelang hari raya Idul Fitri. Untuk tahun ini, pemerintah sengaja menambah jumlah cuti bersama menjadi tujuh hari untuk membantu mengurai kemacetan di jalur-jalur utama. Mulai hari ini, warga Jakarta mulai jalani cuti bersama Lebaran.

Baca: Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik Terjadi Tiga Kali