Prediksi Mudik Lebaran: 1,42 Juta Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Reporter

Editor

Suseno

Mobil melintas di kawasan gerbang Tol Palimanan di Cirebon, Jawa Barat, 6 Juni 2018. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono titik rawan macet pada arus mudik 2018. ANTARA/Muhammad Adimaja
Mobil melintas di kawasan gerbang Tol Palimanan di Cirebon, Jawa Barat, 6 Juni 2018. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono titik rawan macet pada arus mudik 2018. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk memprediksi sekitar 1,42 juta kendaraan akan keluar dari Jakarta selama arus mudik, mulai dari H-8 hingga H-1 Lebaran 2018.

"Angka itu diperoleh dari angka tahun lalu dan prediksi tahun ini,” kata Direktur Operasi I PT Jasa Marga Tbk Mohammad Sofyan, Rabu, 6 Juni 208. “Sekitar 53 persen atau 772 ribu melalui Jakarta-Cikampek."

Menurut Sofyan, dua jalur keluar lain adalah Tol Jagorawi sekitar 17 persen atau 240 ribu kendaraan dan ke arah barat melalui tol Jakarta Tangerang sekitar 28 persen atau 415 ribu kendaraan.

Untuk arus mudik, kata Sofyan, perkiraan puncak akan terjadi pada H-6 atau Sabtu, 9 Juni 2018. Sedangkan puncak arus balik akan terjadi dua kali yakni pada H+4 dan H+8.

Saat arus balik, kata Sofyan, perkiraan lalu lintas yang kembali sebesar 1,52 juta kendaraan dengan rincian sebagian besar atau 841 ribu via Jakarta-Cikampek, 420 ribu Jakarta-Tangerang dan 258 ribu Tol Jagorawi.

Kendati demikian, kata dia, pihaknya berupaya mendistribusikan beban arus kendaraan pada masa puncak itu ke hari-hari lain dengan memberikan diskon tarif tol sebesar 10 persen.

Diskon tarif pada masa mudik ini berlaku pada 13-14 Juni 2018 di seluruh ruas tol milik Jasa Marga. "Sehingga pengguna tidak bertumpuk di satu hari," ujar dia.  Pada arus balik, diskon yang sama akan dilakukan pada 18-19 Juni 2018.