Arus Mudik di Pintu Keluar Tol Ngawi-Wilangan Diprediksi Berjubel

Tol Colomadu-Ngawi siap dioperasikan 24 jam dua lajur. TEMPO/Wawan Priyanto
Tol Colomadu-Ngawi siap dioperasikan 24 jam dua lajur. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Madiun– Kepolisian Resor Madiun, Jawa Timur memetakan tiga titik di jalur utama Madiun-Nganjuk sebagai daerah rawan macet saat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Dua di antaranya akibat adanya perlintasan kereta api di Kaligunting, Kecamatan Mejayan dan Wadukan, Kecamatan Saradan. Selain itu kemacetan juga diprediksi berlangsung di pintu keluar tol Ngawi-Wilangan.

“Juga pintu keluar jalan tol Wilangan-Kertosono (di Desa Nampu, Kecamatan Saradan) yang terjadi bottleneck (penyempitan antara jalur arteri dengan jalan tol),’’ kata Kepala Kepolisian Resor Madiun Ajun Komisaris Besar  I Made Agus Prasatya, Rabu, 6 Juni 2018.

Baca: Menhub Minta Jaga Kecepatan Saat Mudik Lintasi Tol Fungsional

Kawasan pintu keluar tol itu, ia melanjutkan, menjadi perhatian utama petugas gabungan pengamanan mudik Lebaran. Apalagi, jalan tol ruas Wilangan-Kertosono belum diresmikan dan masih dibuka secara fungsional.

Padahal titik pintu keluar tol Wilangan merupakan bagian dari ruas Ngawi – Wilangan yang telah diresmikan dan dioperasinalkan. “Untuk antisipasi kemacetan di sana (pintu keluar tol Wilangan), maka kami juga berkoordinasi dengan Kapolres Nganjuk,’’ ujar Agus.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Ajun Komisaris Imam Mustolih memprediksi  penumpukan kendaraan bermotor di jalur Caruban-Nganjuk pada arus mudik dan balik tahun ini berkurang. Sebab, sebagian kendaraan nantinya akan diarahkan masuk ke tol. “Kalau tol yang padat akan dialihkan ke jalur arteri,’’ kata dia.

Simak: Menteri Basuki: Tol Solo-Ngawi Segera Diresmikan

Rencana pengaturan diyakini mampu mengurangi kemacetan lalu lintas seperti tahun lalu. Selama ini, Imam menuturkan, ketika frekuensi kendaraan tinggi lantaran ada kereta yang melintas di perlintasan sebidang selalu mengakibatkan kemacetan. Adapun panjangnya sekitar lima hingga enam kilometer.

Mayoritas penumpukan kendaraan bermotor di jalur utama itu, ia menyatakan ketika kereta api tengah melintas di perlintasan sebidang. Palang pintu harus ditutup dengan durasi antara 8-10 menit untuk satu kali perjalanan kereta.

NOFIKA DIAN NUGROHO