Jokowi: Alquran Tetap Relevan Jadi Pedoman di Era Digital

Presiden Joko Widodo  didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memanjatkan doa disela-sela peringatan Nuzulul Quran Tahun 1439 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Senin, 4 Juni 2018. ANTARA/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memanjatkan doa disela-sela peringatan Nuzulul Quran Tahun 1439 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Senin, 4 Juni 2018. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Alquran tetap relevan dijadikan sebagai ajaran dan inspirasi bagi manusia meski kini sudah memasuki era digital. Bila menjadikan Alquran sebagai pedoman, maka manusia diyakini mampu mengarungi gelombang digital disruption.

"Sehingga kita bisa terselamatkan, bisa tetap produktif, bisa tetap kompetitif, dan bisa tetap berprestasi," kata Jokowi dalam sambutannya di acara peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta, Senin, 6 April 2018.

Baca: Warga Membaca Al Quran Jelang Malam Nuzurul Quran

Jokowi menuturkan bangsa Indonesia harus menjadi umat terbaik, maju, dan kompetitif hingga akhirnya disegani oleh bangsa-bangsa lain. Sebab, kata dia, dengan hidayah dari Alquran dan penguasaan teknologi digital yang mumpuni, Indonesia bisa mewujudkan hal itu. "Insya Allah bangsa Indonesia akan mendapatkan kemuliaan, mendapatkan karomah dari Allah SWT, dan ditinggikan derajatnya," ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan semua pihak harus sama-sama menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini sekaligus sebagai bukti menjalani perintah Tuhan guna memakmurkan kehidupan di dunia berupa turut mencerdaskan masyarakat dan bangsa dan mewujudkan kemaslahatan umum.

"Dengan bersumber pada Alquran marilah kita membangun kemaslahatan, membangun kedamaian, membangun kemajuan dan harmoni di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.

Simak: Malaysia Hadiahkan Mushaf Al-Quran Seharga Rp 5,2 M ke Indonesia

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, sejak pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad, Alquran telah menjadi sumber inspirasi dan pedoman kehidupan manusia di bumi. Alquran, kata Jokowi, tidak dibaca oleh umat muslim saja, melainkan telah menjadi sumber inspirasi bagi seluruh manusia. "Di kalangan ulama dan para akademisi, Alquran telah menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya

Jokowi berujar Tuhan telah memerintahkan manusia untuk membangun kemajuan bagi masyarakat. Caranya dengan memperkuat budaya membaca, menjadikan agama sebagai ajaran suci, dan komitmen mewujudkan keadilan secara sosial, ekonomi, hukum, dan poltitik. "Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mewujudkan negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," kata Jokowi.