Sandiaga Uno Ingin Festival Beduk Menjadi Ikon Wisata Religi

Editor

Suseno

Gubernur Anies Baswedan bersama para juara Festival Beduk dan Gema Takbir di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 1 Juni 2018. TEMPO/Fikri Arigi
Gubernur Anies Baswedan bersama para juara Festival Beduk dan Gema Takbir di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 1 Juni 2018. TEMPO/Fikri Arigi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menggelar Festival Bedug dan Gema Takbir tingkat Provinsi di balai kota, Jumat, 1 Juni 2018. Wakil Gubernur Sandiaga Uno mencanangkan festival ini menjadi ikon wisata religi di Jakarta. “Ini patut kita syukuri, beduk dan tabligh akbar akan menjadi acara rutin. Tahun ini adalah tahun kedua,” kata Sandiaga.

Festival Beduk dan Gema Takbir tingkat Provinsi diikuti oleh masing-masing satu tim perwakilan dari Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu. Keenam tim perwakilan adalah para pemenang festival beduk tingkat kecamatan dan kota yang sudah dimulai sejak awal Ramadan.

Gubernur Anies Baswedan lebih menekankan pada keberlangsungan beduk sebagai tradisi. Ia meminta semua pihak yang terlibat untuk terus mewariskan tradisi menabuh beduk pada anak-anak muda. Permintaan itu semata agar penabuh beduk terus mengalami regenerasi.

“Kita ingin bapak, adik yang selama ini terlibat untuk melatih adik-adiknya, agar penabuh bedug memiliki generasi baru dan tidak habis,” kata Anies.

Tim Jakarta Utara keluar sebagai pemenang dalam Festival Beduk tingkat Provinsi ini. Pemenang akan diundang pada malam takbiran menyabut Idul Fitri di balai kota.

Sandiaga Uno berharap tahun depan Festival Beduk dapat menjadi festival bertaraf internasional dengan mengundang perwakilan dari negara-negara lain. “Mungkin tahun depan tim-tim internasional dari Selangor Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand bisa bergabung,” ujar Sandiaga.

FIKRI ARIGI | SSN