TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengunjungi Markas Kepolisian Resor Kota Surabaya.
"Kemarin, Kapolri beserta Panglima TNI buka bersama hingga salat Tarawih berjamaah di Mapolresta Surabaya," kata Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 Juni 2018.
Baca: Safari Ramadan, Panglima TNI Minta Warga Ikut Ciptakan Rasa Aman
Dalam kunjungan itu Tito kembali mengulas peristiwa aksi teror bom bunuh diri di pintu masuk Mapolresta Surabaya pada 13 Mei lalu. Dia berpendapat banyak pelajaran yang bisa diambil dari insiden tersebut.
Menurut Tito, akar dari aksi teror tersebut adalah ideologi radikalnya. Kalau hanya memberantas aksi teror hal tersebut tidak akan berdampak banyak karena akan tumbuh lagi. "Yang diberantas dari terorisme itu ideologinya," dia menambahkan.
Tito dalam kesempatan itu memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada sejumlah anggota kepolisian yang berjasa dan juga yang menjadi korban dalam penindakan aksi teror. Mereka adalah Inspektur Dua Junaedi, Inspektur Dua Ahmad Muhadi, Ajun Inspektur Satu Umar Sholeh, Ajun Inspektur Satu Rendra Agus Harianto, Birgadir Dimas Indra, Brigadir Satu Andi Fendi Putran dan Brigadir Satu Ahmad Muaffan.
Baca: Cerita JK yang Dilarang Makan dan Minum ketika Ramadan di Spanyol
Dalam acara itu, kata Iqbal, selain Kapolri dan Panglima TNI, hadir pula sejumlah tokoh agama dari pemimpin pondok pesantren di Jawa Timur, serta pejabat daerah.