Jelajah Ramadan Kementerian Desa Sambangi 5 Kabupaten dan Kota

Reporter

Editor

Elik Susanto

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat melepas Rombongan Jelajar Desa Ramadan 2018. Foto/Istimewa
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat melepas Rombongan Jelajar Desa Ramadan 2018. Foto/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo melepas rombongan Jelajah Desa Ramadan 2018. Acara pelepasan rombongan berlangsung di kantor Kementerian Desa di Kalibata, Jakarta Selatan pada Selasa, 29 Mei 2018. Tim jelajah akan mendatangi desa-desa di lima kabupaten/kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Jelajah desa, selain dalam rangka Ramadan, kami juga menyapa warga dan membuktikan kepada masyarakat bahwa desa-desa sudah banyak berubah," kata Eko. Menurut Eko,  tata kelola ekonomi dan dana desa sudah semakin baik.

Sebelumnya, hampir setiap hari terdapat berita permasalahan dana desa seperti diselewengkan dan tidak tepat sasaran. Tak hanya kepala desa yang terjerat kasus penyelewengan dana desa, tapi juga bupati. "Dengan kerja keras dan kebesaran hati menerima kritik, kami buktikan desa-desa mampu mengelola dana yang digulirkan."

Baca: Ramadan, Komunitas Lintas Agama Ikut Bersihkan Masjid Istiqlal

Eko lantas mengutip hasil survei Indobarometer yang menyebutkan tata kelola dana desa mendapat apresiasi dari 60 persen masyarakat. Hal itu, kata Eko, membawa kebanggaan sekaligus motivasi bagi Kementerian Desa untuk lebih giat lagi membangun desa.

Rombongan Jelajah Desa Ramadan 2018 Kementerian Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi. Foto: Istimewa.

Sasaran Jelajah Desa Ramadan 2018 meliputi Majalengka, Cirebon, Kuningan, Demak dan Kudus. Di Majalengka terdapat Jatiwangi Arts Factory yang ada di Desa Jatiwangi. Ini, kata Eko, merupakan salah satu bentuk kreativitas pemuda yang bisa menjadi contoh desa-desa lain.

Di Desa Jatiwangi, Eko dan rombongan mengelar sahur dan dialog bersama warga. Acara ini dihadiri Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar, anggota DPR Abdul Kadir Karding dan tokoh muda Jawa Barat Maman Imanulhak.

Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar mengatakan memang diperlukan dana yang dialokasikan ke desa dan dikelola oleh masyarakat. "Desa menjadi subjek pembangunan. Membangun desa harus melalui kreativitas. Jatiwangi Arts Factory bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia," katanya.

Mentero Eko menambahkan, dana desa bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat dan sekaligus bisa mencegah radikalisme. "Dengan banyak kegiatan produktif di desa untuk anak-anak muda, diharapkan mereka tidak mudah disusupi paham radikal," ujar Eko seusai salat subuh di Pondok Pesantren Al Mizan, Ciborelang, Majalengka, Rabu, 30 Mei 2018. Di pondok ini Eko menyerahkan bantuan 500 kitab Al Quran. Jelajah Ramadan diteruskan ke desa-desa di lima kabupaten dan kota.