TEMPO.CO, Baku - Ramadan di Azerbaijan termasuk unik, setidaknya di Baku, ibu kota yang pernah dikuasai Uni Sovyet.
Saat Tempo menelusuri kota yang dikelilingi Laut Kaspia ini pada Ahad, 27 Mei 2018, warga muslim di Baku tahu tentang Ramadan. Namun mereka tidak sepenuhnya berpuasa layaknya muslim di Indonesia.
Baca: Azerbaijan Undang 10 Jurnalis Indonesia, Ini Temuan Serunya
Sabina, kiri, 19 tahun, warga Azerbaijan menjalankan puasa selama 17 jam. TEMPO/Maria Rita Ida Hasugian
Baca: Seabad Merdeka, Ini 10 Fakta Penting tentang Azerbaijan
Menurut Ali Huseyinli, warga Azerbaijan yang bekerja sebagai anggota staf di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Baku, sebagian besar muslim di negaranya tidak menjalankan ibadah puasa saat Ramadan.
"Mungkin hanya 10 persen yang berpuasa," kata Ali, yang fasih berbahasa Indonesia serta pernah tinggal enam tahun di Aceh dan beberapa kota lain di Indonesia.
Fazil Abbasov, Direktur Eksekutif Jenderal Azeri International Magazine, menuturkan hal senada dengan Ali. Pemicunya, sejak Azerbaijan dicaplok Rusia, semua ritual keagamaan dihancurkan. Selama sekitar 70 tahun di bawah kekuasaan Soviet, Azerbaijan yang 90 persen populasinya muslim tidak lagi menjalankan ibadah secara penuh.
Menurut Ali, situasi ini terbawa sampai ke generasi muda Azerbaijan saat ini, meski tidak semua anak muda Azerbaijan tidak berpuasa.
Misalnya Sabina, yang ditemui di area Makam Pahlawan Azerbaijan di Baku pada Senin, 28 Mei 2018. Wanita 19 tahun ini mengaku berpuasa pada bulan Ramadan.
"Sudah sebelas hari saya berpuasa dan belum ada yang batal," ucap Sabina tersenyum.
Meski berpuasa selama 17 jam, Sabina mengaku tidak melakukan salat tarawih. Tidak ada alasan rinci dia tidak melaksanakan tarawih. "Allah Maha Tahu," ujar mahasiswi satu kampus di luar Kota Baku itu.
Ali, yang juga menjalankan puasa selama Ramadan, menjelaskan, salat tarawih jarang dilakukan muslim di Azerbaijan. Masjid- masjid di sana tidak dipenuhi umat Islam untuk salat Jumat atau tarawih, seperti yang umum terlihat di Indonesia.
Ramadan di Azerbaijan memang unik. Menjalankan ibadah agama sepertinya menjadi urusan pribadi.