Ledakan Petasan di Malang, Rumah Hancur dan Satu Tewas

Petugas Gegana melakukan penyisiran di reruntuhan sebuah rumah yang hancur akibat ledakan petasan di Kelurahan Polowijen, Malang, Jawa Timur, 12 Juli 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Petugas Gegana melakukan penyisiran di reruntuhan sebuah rumah yang hancur akibat ledakan petasan di Kelurahan Polowijen, Malang, Jawa Timur, 12 Juli 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah tempat pembuatan petasan di Kabupaten Malang hancur akibat ledakan petasan, Ahad, 27 Mei 2018. Tempat kejadian perkaranya di rumah milik Maskur, 37 tahun, warga Dukuh Krajan 1, Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. 

Kepala Kepolisian Sektor Lawang Komisaris Gaguk Sulistyo mengatakan ledakan terjadi satu kali tapi sangat keras. Para tetangga kaget dan ketakutan. Akibatnya, selain menghancurkan rumah, ledakan petasan membuat Maskur yang dalam kondisi kritis harus dibawa ke rumah sakit terdekat. Tubuhnya dipenuhi luka menghitam. Sedangkan Suin, temannya, meninggal di lokasi kejadian. 

Baca: Menjelang Ramadan, Polisi Gerebek Pabrik Petasan di Tangerang

“Kejadiannya tadi pagi hari ini, sekitar pukul 08.00 WIB. Kami masih melakukan olah TKP untuk penyelidikan lebih lanjut. Namun untuk sementara diduga petasan meledak saat kedua korban sedang meracik petasan,” kata Gaguk. 

Peristiwa serupa terakhir terjadi pada Ramadan dan Lebaran tahun lalu. Mukri, warga Dusun Rambaan, Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, nyaris tewas akibat terkena ledakan petasan yang dibuatnya pada Jumat, 23 Juni 2017, atau dua hari sebelum tiba Idul Fitri 1 Syawal 1438. Pria 45 tahun ini menderita luka bakar di hampir sekujur tubuhnya. Sedangkan rumahnya rusak parah. 

Simak: Malam Tahun Baru, Seorang Bocah Meninggal Terkena Petasan

Berselang kurang sebulan, ledakan petasan juga terjadi di Dusun Krajan RT 02 RW 01, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Rabu, 12 Juli 2017. Yantono, penduduk setempat yang berusia 50 tahun, mengalami luka serius di sekujur tubuhnya setelah bahan mercon yang sedang diraciknya meledak. Ledakan petasan menghancurkan separuh rumahnya.

ABDI PURMONO