Pasar Ramadan Kampung Kauman, Tempat Berburu Kuliner Buka Puasa

Reporter

Sejumlah pengendara motor mampir di Jalur Gaza (Jajanan, Lauk, Sayur, Gubug Ashar Zerba Ada) di Masjid Muthohhirin untuk membeli sejumlah makanan untuk Takjil, Yogyakarta, (16/7). Tempo/Anang Zakaria
Sejumlah pengendara motor mampir di Jalur Gaza (Jajanan, Lauk, Sayur, Gubug Ashar Zerba Ada) di Masjid Muthohhirin untuk membeli sejumlah makanan untuk Takjil, Yogyakarta, (16/7). Tempo/Anang Zakaria

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasar sore Ramadan yang digelar di Kampung Kauman, Kota Yogyakarta, menjadi ajang wisata kuliner bagi warga yang ingin berburu jajanan takjil sembari menunggu waktu berbuka puasa.

Pasar Ramadan itu dibuka di sepanjang gang berukuran dua meter di RW 10 Kampung Kauman, Jalan Ahmad Dahlan, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Begitu masuk, pengunjung akan disambut dengan gapura dari rakitan bambu dengan hiasan caping yang dicat warna-warni.

"Yang datang ke sini bukan warga Yogyakarta saja, ada juga dari luar daerah seperti Magelang, Jawa Tengah," kata Ketua Pasar sore Ramadan, Jauzan saat ditemui di lokasi pada Jumat, 25 Mei 2018.

Baca: Menjelang Lebaran, Penjual Pakaian Bekas Menjamur di Jambi

Menurut Jauzan, pasar ini sudah dirintis oleh warga setempat di sepanjang gang di Kampung Kauman itu sejak 1980-an. Selanjutnya dikoordinir secara rapi oleh pengurus RW 10 hingga mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. "Seperti meja-meja untuk berjualan ini bantuan dari Pemda," kata dia.

Dalam pasar, terdapat 53 tenda yang berdiri secara rapi di sepanjang gang itu. Jajanan takjil yang dijual cukup beragam, mulai dari jenis makanan tradisional seperti risol, apem, lumpia hingga kue lumpur. Ada juga dua penganan tradisonal yang konon hanya dapat ditemukan saat bulan puasa yakni kicak ketan dan kacang kumbon.

Selain itu, pengunjung dapat menemukan aneka sayur, minuman dan lauk pauk untuk hidangan berbuka puasa. Pasar Ramadan di Kampung Kauman itu berlangsung hingga H-1 Lebaran. "Kemarin yang baru juga ada nasi briani, makanan dari India," kata Jauzan.

Baca: Kemendag Gelar Pasar Murah di 400 Titik Selama Ramadan

Menurut Jauzan, Pasar sore Ramadan di Kampung Kauman tidak sekadar sebagai wahana untuk jual beli makanan. Pasar ini juga bertujuan untuk menyemarakkan suasa bulan suci Ramadan, selain rangkaian kegiatan lainnya di Kampung Kauman seperti pengajian dan tadarus Al Quran. "Semakin mendekati Magrib, pengunjung justru semakin ramai berdatangan," kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta mengatakan penyelenggaraan Pasar Ramadan seperti yang ada di Kampung Kauman mampu menambah pergerakan wisatawan di Yogyakarta. Penyelenggaraan event-event khusus Ramadan seperti itu cukup penting di saat kunjungan wisata lesu selama Ramadan. "Selain menjadi ajang ngabuburit warga setempat, sebetulnya event-event yang sengaja diciptakan selama Ramadan termasuk Pasar Ramadan mampu memberikan dampak pergerakan wisata," kata dia.