Kue Bingka, Sajian Berbuka Puasa Favorit Khas Banjarmasin

Reporter

pasar wadai
pasar wadai

TEMPO.CO, Banjarmasin - Kuliner khas Suku Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu kue bingka, selama Ramadan, menjadi salah satu kue paling dicari untuk sajian berbuka puasa. Bahkan, kue ini sering dijadikan oleh-oleh untuk dibawa ke negara tetangga, seperti Brunei Darussalam dan Malaysia.

Salah seorang pengelola rumah produksi kue bingka, Ruspandi atau H. Dodong, mengatakan kue bingka menambah produksinya selama Ramadan karena permintaan juga yang meningkat, termasuk dari luar Indonesia.

Baca: Bukan Gorengan, Ini Menu Buka Puasa yang Lebih Sehat

"Beberapa waktu lalu ada warga yang membeli sejumlah kue bingka dibawa ke Brunei, karena keluarga di sana memesan untuk mencicipi kelezatan kue yang dimasak dengan cara dipanggang tersebut," katanya, di Banjarmasin, Kamis, 24 Mei 2018.

Rumah Produksi Bingka H. Thambrin ini, sejak awal bulan puasa menghasilkan 1.000 sampai 1.300 biji setiap harinya. Kue bingka ini dijual dengan harga Rp 42 ribu per kotak atau mengalami kenaikan sekitar Rp 1.000 dibandingkan dengan tahun lalu. Omzetnya pun mencapai Rp 42 sampai 56 juta.

Baca: Tertarik Bisnis Es Kepal? Catat Promo Menarik Ini Selama Ramadan

Kue bingka yang terbuat dari kentang ini makin variatif dengan menghadirkan varian rasa lain selain rasa original, yaitu kentang keju dan kentang tape. "Kendati memiliki tiga varian rasa, tapi rasa kentang original sepertinya tetap menjadi pilihan favorit warga. Sehingga kami memproduksi lebih banyak yakni hampir hampir 70 persen total produksi," ujar Ruspandi.

Selain dijual langsung di tempat pengolahan di Jalan Sultan Adam, bingka H.Thambrin bisa dibeli di beberapa tempat penjualan yang dilakukan para pengecer. Termasuk di pusat kegiatan Pasar Wadai Ramadhan Banjarmasin (Ramadhan Cake Fair) yang dikelola Pemerintah Kota Banjarmasin. Di pasar itu juga banyak kue khas Banjarmasin lain yang dijual.

Baca: Ramadan: Asyiknya Berburu Kelezatan Roti Kukus di Manado