BI Jamin Kebutuhan Uang Tunai Menjelang Lebaran 2018 Aman

Reporter

Petugas melayani penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi mendongkrak harga makanan dan minuman olahan usai Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Petugas melayani penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi mendongkrak harga makanan dan minuman olahan usai Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memastikan kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran masyarakat selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2018 aman dan tersedia dalam jumlah yang cukup.

Dari sisi pengelolaan uang rupiah, Bank Indonesia telah mempersiapkan layanan kas, baik melalui jaringan kantor BI maupun jaringan perbankan. Adapun dari sisi sistem pembayaran, infrastruktur sistem pembayaran nontunai terus dijaga agar dapat melayani kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Jalur Penerbangan Selatan Jawa Akan Digunakan Saat Lebaran 2018

"BI juga terus berupaya mendorong program elektronifikasi menuju less cash society, mendorong kelancaran dan kemudahan transaksi," ujar Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018.

Menjelang Lebaran 2018, BI memperkirakan ada peningkatan kebutuhan uang kartal sesuai dengan pola musiman. Khusus periode Ramadan dan Lebaran 2018, diperkirakan kebutuhan uang tunai (outflow) secara nasional meningkat 15,3 persen menjadi Rp 188,2 triliun dibanding periode 2017 sebesar Rp 163,2 triliun.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Rosmaya melanjutkan, BI menempuh tiga strategi dalam melayani kebutuhan uang tunai. Pertama, peningkatan distribusi dan persediaan uang tunai di kantor pusat dan kantor perwakilan dalam negeri. Kedua, peningkatan layanan kas kepada stakeholders; dan ketiga, kerja sama layanan penukaran dengan perbankan dan pihak lain.

Agar kenyamanan dan keamanan penukaran uang dapat terjaga, Bank Indonesia juga mengimbau masyarakat menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan BI, perbankan, maupun pihak lain yang ditunjuk bank sentral.

"Untuk memudahkan mengenali keaslian uang rupiah, masyarakat agar senantiasa menjaga dan merawat rupiah dengan baik melalui metode 5 Jangan: jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, dan jangan dibasahi," ucap Rosmaya mengenai kemungkinan uang palsu menjelang Lebaran 2018.