Transaksi Belanja Online di Timur Tengah Melonjak Selama Ramadan

Orang-orang berbelanja di Souq, Dubai, Uni Emirat Arab, 28 Mei 2014. Berbeda dengan Dubai Creek yang hampir seluruhnya dirubah namun Souq tak tersentuh pembangunan oleh pengembang. (AP/Kamran Jebreili)
Orang-orang berbelanja di Souq, Dubai, Uni Emirat Arab, 28 Mei 2014. Berbeda dengan Dubai Creek yang hampir seluruhnya dirubah namun Souq tak tersentuh pembangunan oleh pengembang. (AP/Kamran Jebreili)

TEMPO.CO, Jakarta - Selama bulan Ramadan, transaksi belanja online meningkat signifikan dan berdampak positif pada industri e-commerce di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah. Berdasarkan data dari 86 persen lebih pengguna Facebook atau sekitar 172 juta pengguna aktif di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah merayakan Ramadan, seperti yang dilaporkan dari Arabian Business, 22 Mei 2018.

Nampaknya pengguna tidak hanya membagikan pengalaman Ramadan dengan kerabat dan teman, namun juga mencari barang selama bulan Ramadan. Selama Ramadan pengguna Facebook di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah (MENA) meningkat 14,8 persen, dan bahkan mencapai 36,9 persen saat malam hari. Ini berarti terdapat 57,6 juta pengguna Facebook aktif di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Baca: Ramadan, Aleppo Suriah Dipercantik


Dengan meningkatnya kebutuhan makanan dan barang keperluan rumah tangga, barang untuk gaya hidup, pakaian dan juga perlengkapan lain sebelum idulfitri, berimbas pada meningkatnya belanja online. Ini menyebabkan para pengguna di Timur Tengah dan Afrika Utara lebih aktif selama Ramadan. Tradisi Ramadan ikut andil mempengaruhi gaya hidup di kawasan ini dan tentunya menambah aktivitas jual beli online yang umumnya dilakukan sehabis berbuka puasa pada malam hari.

Seorang wanita melihat-lihat barang saat berbelanja makanan keperluan Ramadhan di sebuah pusat perbelanjaan di Dubai, Uni Arab Emirat (8/7). REUTERS/Jumana El Heloueh


Jual beli selama Ramadan meningkat secara signifikan di bidang e-commerce hingga 35.8 persen. Bahkan di waktu malam jual beli meningkat 78 persen. Selain itu penggunaan ponsel mengubah cara berbelanja bagi pengguna dan selama Ramadan terjadi peningkatan 43,2 persen belanja online menggunakan ponsel dibanding 5,5 persen berbelanja online dengan komputer atau laptop.

Baca: Cerita Duta Besar Australia Menghadapi Ramadan di Indonesia


Penelitian yang dilakukan YouGov tahun lalu di UEA, Arab Saudi dan Mesir menunjukkan 53 persen konsumen menghabiskan lebih banyak waktu di bulan Ramadan. Selama Ramadan sejumlah produk memiliki fase penting selama periode 9 minggu sebelum dan sesudah Ramadan, di mana fase pertama fokus pada persiapan jelang Ramadan.

Sejumlah merk fesyen misalnya, mengeluarkan koleksi khusus Ramadan untuk meningkatkan penjualan pakaian, yang kira-kira mencapai 1,33 kali daripada pembelian hari biasa di Uni Emirat Arab. Fase berikutnya yang berlangsung sekitar 3-4 minggu adalah produk seluler dan aksesorisnya. Sejumlah merek produk untuk menjangkau 169 juta lebih pengguna aktif ponsel di Timur Tengah dan Afrika Utara. Fase terakhir adalah seminggu sebelum idulfitri dan pada minggu-minggu ini transaksi travel atau hadiah untuk hari raya meningkat. Seluruh fase transaksi menghasilkan peningkatan 75 persen dalam penjualan selama Ramadan, dengan peningkatan 80 persen dalam tingkat konversi dan menghasilkan pendapatan belanja iklan 15 persen lebih tinggi.