Daftar Tunggu Mudik Gratis Kota Bekasi 300 Orang, Solusinya?

Bus mudik gratis  berangkat dari halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 2017. 60 unit bus gratis diberangkatkan ke sejumlah daerah di Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa membawa 30.000 penumpang plus 6 unit truk pembawa sepeda motor pemudik. TEMPO/Prima Mulia
Bus mudik gratis berangkat dari halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 2017. 60 unit bus gratis diberangkatkan ke sejumlah daerah di Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa membawa 30.000 penumpang plus 6 unit truk pembawa sepeda motor pemudik. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 300 warga Kota Bekasi masuk daftar tunggu mudik gratis yang digelar Dinas Perhubungan Kota Bekasi dan Dinas Perhubungan Jawa Barat.

"Mereka bisa menjadi peserta mudik gratis jika ada yang mengundurkan diri," kata Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi Fathikun di Bekasi, Senin, 21 Mei 2018.

Menurut Fathikun, kuota mudik gratis di Kota Bekasi telah terpenuhi, yaitu 2.100 kursi dengan jumlah bus mencapai 49 unit. Pemerintah membuka pendaftaran mulai 2 April lalu.

Baca: Mau Mudik Gratis Naik Kereta Api? Simak Caranya

Hanya hitungan hari, kuota langsung penuh. "Antusiasme mudik gratis sangat tinggi di Kota Bekasi," kata Fathikun.

Menurut Fathikun, mudik gratis yang diselenggarakan di Kota Bekasi tujuan Solo via Semarang, juga Yogyakarta via Purwokerto. Artinya, masyarakat di Jawa Tengah yang daerahnya dilintasi bus tersebut bisa ikut program ini. "Jadi bukan warga Solo atau Yogyakarta," ujarnya.

Fathikun menuturkan syarat mudik gratis cukup membawa dokumen kependudukan asli Kota Bekasi.

Menurut dia, antusiasme tinggi karena penduduk Kota Bekasi mayoritas kaum urban dari sejumlah daerah di Jawa, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sejumlah wilayah di Jawa Barat.

Fatikhun menambahkan, pihaknya membuka daftar ulang bagi pendaftar pertama pada 28 Mei mendatang. Jika tidak daftar ulang, panitia akan mencoret namanya dari daftar mudik gratis. "Digantikan dengan yang masuk daftar tunggu," katanya.

Mudik gratis, kata Fathikun, untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas kendaraan roda dua di jalan raya. Sebab, selama ini penggunaan sepeda motor masih menjadi kendaraan favorit untuk pulang kampung meskipun risikonya cukup tinggi. "Faktor jarak yang jauh dan waktu yang lama menjadi penyebab hilangnya konsentrasi berkendara," tuturnya.