Ramadan, PLN Tawarkan Promo Diskon Penambahan Daya Listrik

Sejumlah petugas PLN melakukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) penggantian ikatan kabel A3CS di isolator yang
Sejumlah petugas PLN melakukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) penggantian ikatan kabel A3CS di isolator yang "flash over" di kawasan Tenau, Kupang, NTT, 21 Juli 2017. PDKB dilakukan untuk mengurangi pemadaman listrik. ANTARA/Widodo S Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) memberi promo dalam rangka menyambut bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriyah. Promo berupa diskon biaya penyambungan (BP) tambah daya listrik sebesar 50 persen dengan maksimum potongan Rp 10 juta. Khusus rumah ibadah, potongan yang diberikan 100 persen atau gratis.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PT PLN I Made Suprateka mengatakan, promo diberikan karena kecenderungan pemakaian listrik oleh masyarakat meningkat selama Ramadan. "Untuk itu kami ingin memberikan kenyamanan melalui promo ini, dimana mereka dapat mencukupi kebutuhan daya listrik dengan biaya yang lebih murah,” ujar I Made Suprateka dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 Mei 2018.

Baca: Mentan: Stok Kebutuhan Pokok Ramadan-Lebaran Lebih dari Cukup

Made menjelaskan, pelanggan dapat mengajukan tambah daya mulai dari 220 volt ampere (VA) sampai 197 kilo volt ampere (kVA). Selain lebih murah, pelanggan bisa mendapatkan tambahan daya listrik dengan cepat karena waktu penambahan daya (PD) tidak lebih dari 24 jam dan tanpa merubah kilowatt (kWh) meter pascabayar menjadi prabayar ataupun sebaliknya.

Promo yang diberi nama Gemerlap Lebaran 2018 itu berlangsung mulai 17 Mei-30 Juni 2018. Untuk mendapatkannya, pelanggan dapat langsung mendaftar ke Contact Center PLN 123 yang dapat diakses melalui ponsel (kode area+123), telepon 123, email resmi PLN, Twitter @pln_123, Facebook PLN 123, dan website resmi PLN.

Sebelumnya Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan stok kebutuhan pokok masyarakat selama bulan puasa hingga Lebaran 2018 lebih dari kebutuhan biasanya, sehingga dipastikan tidak ada kenaikan harga. Kebutuhan Pokok tersebut antara lain beras, daging sapi, daging kambing, ayam, cabai, bawang merah dan bawang putih.

"Stok kita di posisi aman, karena kita persiapkan dua bulan sebelumnya, bahkan tiga bulan sebelum (Ramadan). Kami memperhitungkan harus di atas 20 persen dari kebutuhan di luar bulan Ramadan, jadi tidak ada alasan harga naik," kata Menteri Amran di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis, 17 Mei 2018.