TEMPO.CO, Gorontalo -Hari pertama puasa atau 1 Ramadan 1439 Hijriah, suasana pasar tradisional di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, sepi dari pedagang dan pembeli. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gorontalo Utara, Wilson Hadju, mengatakan sepinya aktivitas perdagangan dipastikan karena masyarakat masih beradaptasi dengan suasana ibadah puasa Ramadan di hari pertama ini.
"Meski pasar sepi, aktivitas perdagangan berlangsung normal sebab penjual seluruh komoditas pangan tetap ada, meski banyak lapak yang kosong namun pembeli tetap ada meski tidak seramai biasanya," ujarnya Kamis, 17 Mei 2018.
Baca: Jokowi Berharap Puasa Dapat Menghindarkan Perbuatan Keji
Pihaknya bersyukur kata Wilson, harga-harga komoditas pangan tetap normal atau tidak mengalami kenaikan dan pasokannya dipastikan cukup selama bulan Ramadan. Ia mengaku, pihaknya tidak sekedar melakukan pantauan stok dan harga pangan, namun rencananya pada Senin pekan depan akan melakukan pemeriksaan atau tera timbangan.
"Kami berharap, tidak ada pedagang berlaku curang dengan timbangannya agar tidak merugikan konsumen," ujarnya.
Rita, salah satu pedagang rempah-rempah di pasar tradisional Moluo Kwandang, mengatakan, kondisi sepinya pembeli cukup berpengaruh sebab dipastikan ia mengalami kerugian karena dagangannya tidak terjual sesuai target. Namun kondisi itu tidak mempengaruhi harga jual yang tetap normal, diantaranya harga bawang merah dan bawang putih tetap bertahan Rp 40.000/kilogram, tomat Rp 10.000/kilo gram.
Ia memastikan, aktivitas di pasar tradisional akan kembali normal pada hari ketiga puasa.
Baca berita tentang Ramadan lainnya di Tempo.co.