Ramadan, Mentan Ancam Pengusaha yang Mainkan Harga Pangan

Reporter

Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Sandiaga Uno berbincang dengan pedagang daging saat memantau harga pangan di Pasar Cipete Selatan, Jakarta, 20 Juni 2017. TEMPO/Chitra Paramaesti
Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Sandiaga Uno berbincang dengan pedagang daging saat memantau harga pangan di Pasar Cipete Selatan, Jakarta, 20 Juni 2017. TEMPO/Chitra Paramaesti

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan memberikan sanksi tegas kepada pengusaha pangan yang mempermainkan harga saat Ramadan dan Lebaran. Hal itu disampaikannya setelah memberikan laporan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait stok komoditas strategis yang aman pada Ramadan.

“Kalau yang khusus lewat Kementerian Pertanian (Kementan), kami pasti beri sanksi. Katakanlah impor daging, pasti kami beri sanksi tegas kalau coba mainkan harga. Cabut (izinnya), tidak beri rekomendasi,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Kamis, 17 Mei 2018.

Pemerintah melalui Kementan, menurut Amran, sudah membahas hal itu dengan semua asosiasi pengusaha pangan. “Kami sepakat jangan naikan harga karena stok lebih dari cukup,” ujarnya.

Amran juga menuturkan bahwa JK telah memberikan arahan khusus yaitu stok komoditas strategis yang harus dijaga dan kebutuhannya dipetakan di seluruh Indonesia. Dengan demikian, ketersediaan pangan di tiap daerah bisa langsung diketahui dan jalur distribusi bisa disiapkan jika terjadi kenaikan harga.

Dia pun berharap Ramadan tahun ini tidak ada daerah yang rawan pangan dan meminta masyarakat tak khawatir akan kebutuhan pangan saat bulan suci. “Bulog sudah siapkan stok dan lebih dari cukup,” imbuh Amran.

BISNIS