Khotbah Tarawih di Masjid Istiqlal Dilarang Singgung Politik

Editor

Suseno

Ribuan Umat muslim melaksanakan sholat Idul Adha 1438 Hijriyah di Masjid Istiqlal, Jakarta, 1 September 2017. Sholat Idul adha ini di pimpin oleh khotib Plt Dirjen Bimas Islam Kammarudin. TEMPO/Ilham Fikri
Ribuan Umat muslim melaksanakan sholat Idul Adha 1438 Hijriyah di Masjid Istiqlal, Jakarta, 1 September 2017. Sholat Idul adha ini di pimpin oleh khotib Plt Dirjen Bimas Islam Kammarudin. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Istiqlal telah bersiap untuk menggelar salat tarawih Ramadan 2018, malam ini. Untuk tarawih perdana yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan hadir sebagai pengkhotbah.

“Karena hari pertama tarawih ini akan dihadiri RI 1 (Jokowi), untuk pengamanan sudah diambil alih Paspampres," kata Kepala Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, Rabu, 16 Mei 2018.

Menurut Abu, untuk pengkhotbah hari-hari berikutnya, pengurus masjid tidak akan sembarangan mengundang penceramah. "Ini masjid negara, masjid menjaga netralitas, menjaga kesatuan," ujarnya. "Mungkin ada penceramah yang terkenal di kelompoknya, begitu masuk Istiqlal enggak boleh lagi bawa-bawa kelompok."

Abu mengatakan, pengurus akan memastikan tema ceramah selama Ramadan tidak keluar dari pemahaman inti agama Islam, toleransi, dan persatuan. Sedangkan tema-tema politik  yang berpotensi mengundang konflik antarkelompok, tidak boleh disampaikan di Masjid Istiqlal. "Itu yang enggak boleh," tuturnya. "Kami itu perekat kemajemukan, pemersatu bangsa."

SALSABILA PUTRI PERTIWI | SSN