Ramadan, Banda Aceh Pastikan Stok Pangan dan Listrik Aman

Inspektur Jenderal (Irjen) Perdagangan Kementrian Perdagngan (Kemendag) Srie Agustina, saat meninjau Gudang Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Menurut Srie persediaan beras aman hingga usai lebaran nanti. Parliza Hendrawan
Inspektur Jenderal (Irjen) Perdagangan Kementrian Perdagngan (Kemendag) Srie Agustina, saat meninjau Gudang Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Menurut Srie persediaan beras aman hingga usai lebaran nanti. Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman memastikan stok pangan, listrik, dan air bersih tersedia selama bulan suci Ramadan. Hal itu disampaikannya setelah menggelar rapat dengan pihak terkait, Selasa, 15 Mei 2018.

Terkait dengan bahan makanan, Aminullah meminta Bulog melakukan operasi pasar murah minimal 10 hari sekali selama Ramadan agar harga bahan pokok tidak mengalami kenaikan. “Mungkin bisa dikomunikasikan dengan pihak Disperindag agar tidak mengalami kenaikan (harga) bahan pokok yang kemudian memberatkan warga,” katanya.

Baca: Pasokan Pangan Tangerang Selama Ramadan dan Lebaran Aman

Perwakilan Bulog Divisi Regional Aceh Elmar Findra memastikan stok beras Banda Aceh cukup untuk tujuh bulan. Stok beras yang tercatat di gudang sebanyak 3.600 ton. Kemudian stok gula 89 ton dan minyak goreng 11 ribu liter.

Bulog juga telah menyiapkan stok terigu sebanyak dua ton. “Ini mungkin sedikit, tapi ketika kita lihat permintaan bertambah, kita akan minta tambahan stok dari Jakarta,” ujar Elmar.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh juga meminta PLN tidak melakukan pemadaman selama Ramadan. “Ini perlu agar warga dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman,” katanya.

Supervisor Operasi PLN Aceh Reza Restianda menjelaskan, kebutuhan arus listrik, khususnya Banda Aceh, adalah 105 megawatt (MW), dengan 15 MW dipasok dari pembangkit listrik Lueng Bata. Sedangkan sisanya dipasok dari Sumatera Utara. “Untuk kebutuhan di Banda Aceh bisa dikatakan surplus kalau pembangkit di Sumatera Utara tidak ada gangguan.”

Pihaknya siap memberi pelayanan terbaik kepada warga Banda Aceh selama bulan Ramadan. Itu pun jika tidak terjadi gangguan pada pembangkit di Sumatera Utara.

Terkait dengan air bersih, Kepala PDAM Tirta Daroy Banda Aceh Novizal Aiyub mengatakan pihaknya juga sangat bergantung pada PLN. “Kita sangat tergantung PLN. Karena kalau listrik padam, generator kita tidak mampu melakukan dorongan yang maksimal.”

PDAM Banda Aceh, kata Novizal, telah melakukan persiapan agar mampu memberikan layanan air bersih bagi warga kota, terutama selama menjalankan ibadah puasa Ramadan. Misalnya membersihkan instalasi air. Pihaknya juga telah menyiapkan armada untuk menyalurkan air ke semua masjid di Banda Aceh. “Kalau ada masjid yang kurang air, kita siap pasok dengan armada,” ujarnya.