TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta para ulama menyampaikan pesan-pesan perdamaian selama bulan Ramadan. "Mubalig dalam menyampaikan dakwah hendaknya mengedepankan sisi Islam yang penuh kasih sayang," katanya di kantornya, Jakarta, Selasa, 5 Mei 2018.
Lukman mengatakan penyiaran pesan damai itu penting, terutama akibat rangkaian aksi terorisme beberapa hari terakhir. Menurut dia, tindakan terorisme semacam itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan ajaran agama apa pun, termasuk Islam.
Baca: Jemaah Thoriqoh Dzatul Jalal Al Qodiriyah Mulai Puasa Hari ini
Lukman, yang juga politikus Partai Persatuan Pembangunan, menilai aksi teror adalah bentuk kesalahpahaman dalam beragama. Aksi teror, kata dia, juga bentuk eksploitasi agama untuk memecah belah kemajemukan masyarakat.
Sebab itu, Lukman menuturkan peristiwa teror itu menjadi tantangan para ulama agar semakin menyiarkan pesan-pesan kedamaian. Menurut dia, ulama harus mampu menjelaskan esensi agama Islam yang mengajarkan kedamaian serta kasih sayang antarmanusia.
Baca: Hasil Sidang Isbat, Awal Puasa Jatuh pada Kamis17 Mei 2018
Lukman menuturkan peristiwa teror itu juga menjadi bahan evaluasi di kementeriannya. Tujuannya, agar semakin aktif menjelaskan esensi agama Islam yang penuh kedamaian. "Maka kami harus bisa menegaskan bahwa hal itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan ajaran agama apa pun," ucapnya.
Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1439 Hijriah atau awal dimulainya puasa jatuh pada Kamis, 17 Mei 2018. Keputusan ini diambil setelah menggelar sidang isbat pada Selasa, 15 Mei 2018.