Konsumsi Listrik Bekasi Bakal Naik 30 Persen Selama Ramadan

Tim inovasi PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Bekasi, Jawa Barat, mencoba Alis Rindu (Alat Investigasi Jaringan dan Gardu). Alat tersebut berfungsi mendeteksi kerusakan travo listrik dari jarak jauh. TEMPO/Hamluddin
Tim inovasi PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Bekasi, Jawa Barat, mencoba Alis Rindu (Alat Investigasi Jaringan dan Gardu). Alat tersebut berfungsi mendeteksi kerusakan travo listrik dari jarak jauh. TEMPO/Hamluddin

TEMPO.CO, Bekasi - PT PLN (Persero) area Bekasi memprediksi peningkatan konsumsi listrik hingga 30 persen selama Ramadan 2018. Bertambahnya konsumsi itu menyusul adanya peningkatan aktivitas masyarakat di malam hari, serta industri yang mengejar target menjelang Lebaran.

"Kami menyiapkan cadangan 600 megawatt," kata Manajer PT PLN (Persero) Area Bekasi Renny Wahyu Setiaswan kepada Tempo, Selasa, 15 April 2018. Adapun beban paling tinggi penggunaan listrik di Bekasi (Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi), menurut Renny, mencapai 1.200 megawatt.

Baca juga: Ramadan 2018, Citilink Bagikan Takjil Gratis untuk Buka Puasa

Renny memerinci, di wilayah Kota Bekasi yang cenderung padat penduduk, perusahaannya menyiapkan cadangan sampai 400 megawatt. Sedangkan di wilayah Cikarang, yang terdapat banyak kawasan industri, disiapkan cadangan hingga 200 megawatt. "Kesiapan daya listrik kita mencukupi, bahkan lebih dari cukup sampai Idul Fitri," ujarnya.

Ia mengatakan proyeksi tersebut berdasarkan hasil analisis setiap tahun pada momen Ramadan dan Idul Fitri. Menurut dia, aktivitas masyarakat lebih banyak pada malam hari, mulai berbuka puasa, tarawih, lalu bangun pagi untuk makan sahur. "Tentunya beban listrik juga meningkat," katanya.

Di samping itu, aktivitas industri bakal meningkat menyusul perusahaan yang mengejar target sebelum cuti bersama Lebaran. Adapun pemerintah telah menetapkan libur panjang Idul Fitri pada 10-20 Juni. "Produksi ditingkatkan di awal, sehingga waktu libur bersama, hasil produksi perusahaan tersedia," ujar Renny.

Terakhir, kata dia, beban listrik bertambah pada sektor industri retail atau pusat perbelanjaan. Menurut dia, di sektor tersebut, penggunaan listrik meningkat karena jam buka malam hari pada saat Ramadan akan lebih lama. "Yang biasanya jam 9 malam tutup, bisa bertambah satu sampai dua jam," katanya.

Untuk memastikan tak ada gangguan selama Ramadan hingga Idul Fitri, PLN melakukan gelar pasukan pelayanan teknik (yantek). Menurut Renny, PLN ingin memastikan masyarakat tidak terganggu kekhusyukannya selama menjalankan ibadah di bulan tersebut. "Kalau ada kendala, kami cukup responsif."

Menurut dia, pihaknya menetapkan batas maksimal respons aduan selama 30 menit dan batas pemadaman selama dua jam. Sementara jika terjadi gangguan di luar kendali, batas maksimal tiga jam. "Kami sediakan 11 unit gardu bergerak, dan 2 unit kabel bergerak sepanjang 600 meter," kata Renny. Dia juga menyebutkan sebanyak 354 personel siaga selama 24 jam, yang tersebar di 10 rayon di Kota dan Kabupaten Bekasi selama Ramadan.