Cuti Bersama Lebaran Ditambah, Pemudik dengan Kapal Naik 3 Persen

Kapal penumpang KM Aditya berangkat membawa sejumlah penumpang dan pemudik dari Samarinda menuju Pare-pare, 22 Juni 2017. Tempo/Sapri Maulana
Kapal penumpang KM Aditya berangkat membawa sejumlah penumpang dan pemudik dari Samarinda menuju Pare-pare, 22 Juni 2017. Tempo/Sapri Maulana

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memperkirakan tambahan cuti bersama Lebaran tahun ini membuat masa liburan kian panjang. Dengan begitu minat masyarakat untuk berpergian makin tinggi dan kapal laut bakal jadi pilihan pemudik karena harga tiketnya yang jauh lebih murah ketimbang tiket pesawat terbang. 

"Kami melihat ada tren peningkatan, terlebih tiket kapal laut hanya seperempat tiket pesawat, orang akan memilih naik kapal," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H. Purnomo selepas Rapat Koordinasi Kesiapan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2018 di Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.

Baca: Cuti Bersama Lebaran Tak Diubah, tapi Ada 8 Catatan Pemerintah

Agus menjelaskan, tambahan cuti bersama libur Lebaran tahun ini membuat masa liburan menjadi lebih panjang, yakni sepuluh hari. Dengan prediksi tambahan pemudik dengan kapal laut, pemerintah menghitung jumlah penumpang kapal laut pada masa angkutan Lebaran 2018 naik 3 persen menjadi 1,77 juta orang.

Masa angkutan Lebaran di moda transportasi laut dimulai pada 31 Mei 2018 atau H-15 Idulfitri hingga 1 Juli 2018 atau H+15 setelah Sepanjang masa angkutan lebaran tahun lalu, puncak arus mudik terjadi pada H-2 dengan jumlah penumpang sebanyak 81.438 sedangkan puncak arus balik berlangsung pada H+6 dengan 72.316 penumpang.

Agus menyebut pihaknya memberikan toleransi penambahan jumlah penumpang sebesar 50 persen dari kapasitas kapal. Hingga dua pekan sebelum Lebaran, pihaknya juga menargetkan pemeriksaan kelaikan 1.078 kapal bisa rampung.

Secara keseluruhan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut telah menerjunkan tim untuk melakukan uji petik kelaiklautan kapal ke beberapa lokasi, antara lain Merak, Pontianak, Banjarmasin, Tarakan, dan Sampit. Selanjutnya Kumai, Batam atau Tanjung Balai Karimun, Semarang, Bau-Bau, Gorontalo, dan Samarinda.

Seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut yang bertugas juga sudah diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengamanan serta pengawasan di sekitar wilayah kerja masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan pasca ledakan bom di Surabaya dalam dua hari terakhir. 

“Seluruh petugas di lapangan harus menindak tegas segala bentuk aksi yang dapat mengganggu keamanan, keselamatan dan kelancaran pelayanan transportasi laut pada masyarakat,” kata Agus. Ia berharap arus mudik Lebaran via jalur laut kali ini bakal berjalan lancar.

BISNIS