Jelang Ramadan, Ini Masalah Kesehatan yang Paling Sering Ditanya

Reporter

Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock
Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pertanyaan soal kesehatan dan puasa yang diajukan menjelang dan pada bulan Ramadan. Pertanyaan apa saja yang paling sering dilontarkan?

Berikut ini pertanyaan dan jawabannya, seperti dilansir laman NHSUK.

Tanya: Bolehkah penderita diabetes berpuasa?
Jawab: Selama diabetesnya dalam kendali, dengan diet atau obat, boleh berpuasa. Konsultasikan terlebih dulu dengan dokter, terutama dalam hal perubahan jadwal mengkonsumsi obat selama berpuasa. Mereka yang membutuhkan insulin untuk mengontrol diabetes disarankan tidak berpuasa.

T: Apakah penderita migrain ketika lapar boleh berpuasa?
J: Mereka yang menderita migrain yang sulit dikontrol tak perlu berpuasa. Namun sebenarnya migrain bisa dikendalikan dengan pengobatan yang tepat dan mengubah gaya hidup. Sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.

T: Apakah orang dengan tekanan darah tinggi atau rendah boleh berpuasa?
J: Para penderita darah tinggi yang terkontrol boleh berpuasa. Mereka yang menderita darah rendah tapi tetap sehat boleh berpuasa. Konsultasikan lagi dengan dokter soal perubahan jadwal minum obat.

T: Haruskah wanita hamil berpuasa?
J: Bila kondisi memungkinkan dan masih kuat, terutama pada masa-masa awal kehamilan, ia bisa berpuasa. Bila kondisinya tidak cukup baik, Islam memperbolehkan untuk tidak berpuasa. Ia bisa mengganti puasa itu di lain waktu atau membayar fidyah.

T: Bolehkah menghirup obat asma saat berpuasa?
J: Pendapat soal ini berbeda-beda, ada yang membolehkan dan ada yang tidak. 

T: Bolehkah berenang saat berpuasa?
J: Boleh, asalkan tidak minum air kolam. Mandi atau berenang ketika berpuasa tidak dilarang asalkan tak ada air yang ditelan selama kegiatan tersebut. 

T: Bisakah orang yang menerima transfusi darah berpuasa?
J: Tidak. Mereka bisa melakukannya di lain waktu ketika tidak menerima transfusi.

T: Bolehkah wanita menyusui berpuasa?
J: Dalam Islam disebutkan bahwa ibu menyusui tak harus berpuasa. Puasa bisa diganti di hari lain setelah tidak menyusui atau bisa juga membayar fidyah.

T: Apakah memakai koyo, suntik, tetes mata, atau tetes telinga membatalkan puasa?
J: Tidak, selama pengobatan itu tidak dimakan atau diminum.

Artikel lain:
Inneke Koesherawati Kembali Lewati Ramadan Tahun Ini Tanpa Suami
Sensasi Rasa Hindangan Ramadan dengan Bahan Baku dari Amerika