Ramadan, Sandiaga Uno Ingin Penataan PKL Tak Ganggu Pemakai Jalan

Editor

Dwi Arjanto

Berbagai dagangan kuliner dan non kuliner yang dijual oleh PKL di Jalan Sunan Ngampel, Jakarta Selatan, Senin, 5 Maret 2018. Maria Fransisca Lahur.
Berbagai dagangan kuliner dan non kuliner yang dijual oleh PKL di Jalan Sunan Ngampel, Jakarta Selatan, Senin, 5 Maret 2018. Maria Fransisca Lahur.

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan bulan Ramadan akan mendatangkan banyak keuntungan bagi para pedagang kaki lima (PKL), khususnya di Tanah Abang.

Seluruh masyarakat Jakarta akan datang demi mencari berbagai kebutuhan di bulan puasa hingga Lebaran nanti. Oleh karena itu, Sandi ingin penataan PKL di kawasan Tanah Abang bersifat dinamis dan tak mengganggu pengguna jalan.

Baca : Sandiaga Uno Klaim Tak Ada Lagi Manusia Gerobak di Jakarta

"Saya tugaskan kepala dinas UMKM dan walikota untuk terus melakukan penataan secara dinamis bukan bersifat statis. Mereka nanti kita arahkan dan tidak boleh menempati, kemudahan bagi para pengguna jalan, tentunya pedestarian," kata Sandi di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, 12 Mei 2018.

Menurut dia, jelang bulan suci Ramadhan, Tanah Abang akan menjadi pusat kegiatan ekonomi ibu kota. Dengan demikian, Sandi juga ingin menciptakan lapangan pekerjaan baru di kawasan ini.

"Ekonomi lain masih tertatih-tatih, lapangan kerja belum tercipta. Justru kita membuat lapangan pekerjaan Melalui Tanah Abang," kata Sandiaga.

Simak juga : Ramadan DKI Bagikan Takjil di Monas, Sandiaga Uno Tiru Mekkah

Sandiaga menjelaskan sistem dagang para PKL saat ini yang berupa Pop Up mengahalangi masyarakat yang akan lewat. Pedagang nantinya, kata Sandi, tidak harus menawarkan barang dagangannya dengan menghalangi dan mengejar masyarakat yang lewat tapi dengan display tertentu.

"Nanti akan kami lihat pop up itu enggak akan ada lagi, semua dinamis ada pendekatan tertentu, bukan seperti sekarang ini yang dilihat yang statis itu," demikian Sandiaga Uno.