Puasa Bisa Kurangi Kelembapan Kulit, Cegah dengan Minum Cukup

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Ilustrasi wanita dengan kulit kering. stylecraze.com
Ilustrasi wanita dengan kulit kering. stylecraze.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berpuasa sebentar lagi. Pada bulan puasa ini, beberapa orang bisa merasakan perubahan pada kulitnya. Terkadang, kulit mereka yang biasanya lembap berubah menjadi lebih kering yang salah satunya ditandai dengan munculnya rasa gatal di kulit.

Dermatolog Tina Wardhani Wisesa mengatakan puasa dalam jangka waktu yang cukup panjang seperti di bulan Ramadan bisa mempengaruhi kelembapan kulit. Menurutnya, saat berpuasa tubuh kekurangan asupan air yang tidak hanya penting untuk tubuh, tetapi juga untuk kulit. Hal inilah yang menyebabkan kulit menjadi kering dan bahkan membuat bibir pecah-pecah. Baca: Sule Cerai, Apa Sebetulnya Penyebab Perceraian? Tilik 5 Ini

"Ada (pengaruhnya). Karena puasa kan dari pagi sampai sore. Padahal siang kita aktivitasnya tinggi. Kita tidak minum, berada di ruangan ber-AC berjam-jam, terpapar sinar matahari, imbasnya kulit kering. Biasanya kulit pecah-pecah dan bibir juga terasa," kata Tina saat ditemui dalam acara peluncuran Aveeno di kawasan Kemang, Selasa 8 mei 2018.

Karena itu, Tina sangat menyarankan agar masyarakat pastikan tetap minum air putih yang cukup. Jika kurang minum air saat sahur, maka bisa dialihkan saat berbuka. Perbanyak pula konsumsi buah dan sayur, yang memang terbukti memiliki banyak vitamin yang berguna untuk menyehatkan kulit. Baca: 9 Jurus Ampuh Tangkal Varises, Jangan Menyilangkan Kaki

Selain itu, untuk mengatasi kulit kering juga diperlukan perawatan tambahan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan lebih sering menggunakan pelembap untuk kulit maupun bibir. "Jadi untuk hal seperti itu, saya lebih menyarankan untuk mengulang lipbam, ulang pelembap. Kalau seperti itu saya rasa bisa teratasi," kata Tina.