Ramadan Sebentar Lagi, Sudah Memberi Maaf? Intip 5 Manfaatnya

Reporter

Editor

Susandijani

ilustrasi jabat tangan(pixabay.com)
ilustrasi jabat tangan(pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Ramadan, kata maaf menjadi lebih sering digaungkan di mana-mana. Hati yang bersih dan bebas dari segala dosa selalu menjadi harapan saat memasuki bulan suci yang penuh rahmat ini.

Permintaan maaf bukan hanya untuk kebaikan sosial. Namun juga merupakan ritual penting, cara menunjukkan rasa hormat dan empati kepada orang yang dirugikan. Hal ini adalah cara untuk mengakui suatu tindakan yang, jika tidak dibiarkan tanpa diketahui, dapat membahayakan hubungan.

Menurut Psychology Today, permintaan maaf sangat penting untuk kesehatan mental, bahkan fisik kita. Penelitian menunjukkan bahwa menerima permintaan maaf memiliki pengaruh fisik yang nyata dan positif terhadap tubuh. Permintaan maaf benar-benar mempengaruhi fungsi tubuh orang yang menerima tekanan darahnya menurun, denyut jantung melambat, dan napas menjadi lebih stabil.

Baca juga:
Meminta Maaf Tak Segampang yang Dikira, Intip 6 Komponennya

Dahsyatnya Durian: Bisa Menjaga Kesuburan Wanita, Cek 3 Lainnya

Berikut ini lima manfaat yang didapat dari minta maaf bagi pemberi dan penerima.

1. Efek melemahkan penyesalan dan rasa malu yang mungkin kita rasakan ketika kita menyakiti orang lain. Hal ini dapat menggerogoti kita sampai kita sakit secara emosional dan fisik.

2. Permintaan maaf memiliki kekuatan untuk merendahkan yang paling sombong sekalipun. Ketika kita mengembangkan keberanian untuk mengakui bahwa kita salah dan mengatasi perlawanan kita untuk meminta maaf, kita mengembangkan rasa harga diri yang mendalam.

3. Meminta maaf membantu kita tetap terhubung secara emosional dengan teman-teman dan orang-orang terkasih kita.

Baca: Ingin Donor Darah saat Puasa Ramadan, Simak Dulu Syarat Berikut

4. Mengetahui bahwa kita telah berbuat kesalahan kepada seseorang dan kita meminta maaf kepada mereka, membuat hubungan menjadi lebih rentan dan intim.

5. Meminta maaf biasanya menyebabkan kita bertindak sebagai pencegah, mengingatkan kita untuk tidak mengulangi perbuatan itu.

Permintaan maaf tidak dapat mengubah apa yang telah dilakukan. Namun perbuatan itu dapat membantu meredakan ketegangan dan menghilangkan stres. Meminta maaf memberi harapan untuk membangun kembali suatu hubungan agar dapat berjalan lebih jauh.

PSYCHOLOGY TODAY | GOAL CAST | ANGGIANDINI PARAMITA MANDARU