5 Solusi Agar Mulut Nyaman Saat Puasa, Hindari Telur Saat Sahur

Reporter

Editor

Susandijani

Ilustrasi memisahkan kuning telur. thekitchn.com
Ilustrasi memisahkan kuning telur. thekitchn.com

TEMPO.CO, Jakarta -  Saat puasa mulut sering mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Gara-gara bau mulut, sering kali tak merasa percaya diri untuk berbicara atau berinteraksi secara dekat dengan orang lain.
ilustrasi bau mulut (pixabay.com)

Dokter Jovita Amelia dari Halodoc memberikan tip hal yang boleh dan tidak boleh yang dapat Anda lakukan agar bau mulut tidak terlalu berpengaruh pada Anda saat berpuasa.

Baca: Bubur Paddas, Hidangan Khas Sambas untuk Buka Puasa dan Sahur

“Yang jelas, perbanyak air putih saat sahur dan buka puasa, delapan kali sehari, dua kali saat sahur, dua kali saat berbuka puasa, dua kali saat makan ngemil, dan dua kali saat makan besar atau makan malam,” kata Jovita, begitu dia dipanggil, saat ditemui di The Hook Resto & Cafe, Senopati, Jakarta, Jumat, 4 Mei 2018.
Ilustrasi menuang air putih ke gelas. shutterstock.com

Kedua, pastikan Anda menyikat gigi dan lidah setelah sahur dengan cara yang benar. Gunakan pasta gigi yang cocok sehari-hari, dan berkumurlah dengan obat kumur.

Baca: Manfaat Daun Kelor untuk Gizi Anak, Setara dengan 25 Ikat Bayam?

Menurut Jovita agar bau mulut tidak menyengat, maka solusi ketiga adalah perhatikan makanan yang dimakan saat sahur. Pastikan Anda tidak makan-makanan yang mengandung gas seperti kubis dan sebagainya.

Keempat, selama puasa, Anda juga tidak disarankan makan makanan yang baunya menyengat seperti bawang-bawangan, jengkol dan petai. “Kelima, hindari junk food saat sahur. Permen, kopi dan telur juga kalau bisa tidak dikonsumsi pada saat sahur,” kata Jovita.