Pedagang Kurma di Tanah Abang Kebanjiran Pembeli

Reporter

Editor

Martha Warta

Calon pembeli saat memilih buah kurma yang jual di Kawasan Tanah Abang, Jakarta (2/7). Para pedagang pada saat bulan Ramadhan penjualannya meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Calon pembeli saat memilih buah kurma yang jual di Kawasan Tanah Abang, Jakarta (2/7). Para pedagang pada saat bulan Ramadhan penjualannya meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan hari biasa. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kurma memang menjadi santapan yang identik dengan Ramadan. Buah asal Timur Tengah itu kerap menjadi incaran warga menjelang bulan puasa, tak terkecuali pengunjung Tanah Abang.

Sejumlah pedagang kurma di Tanah Abang mengaku kebanjiran pembeli, terutama menjelang Ramadan. Salah satunya toko kurma yang dijaga Ipay. Menurut Ipay, omzet toko yang berjualan di pinggir Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat, ini meningkat sejak pekan lalu.

Baca: Ramadan, Perusahaan Ini Sumbang 23 Ton Kurma untuk 15 Masjid

"Sekarang belum begitu meningkat (pembeli), tapi nanti biasanya banyak," katanya kepada Tempo pada Sabtu, 5 Mei 2018. Pemuda itu mengatakan pembeli mulai ramai menyambangi tokonya terutama dua hari sebelum memasuki Ramadan.

Ipay tidak merinci pendapatan sehari-hari toko yang menjual berbagai oleh-oleh haji tersebut. Menurut Ipay, kurma yang paling diburu adalah kurma Ajwa.

Hal yang sama juga dialami Toko Berkah Bersama. Karmi, pemilik toko tersebut, mengatakan tokonya mulai ramai disambangi pembeli dua pekan lalu. Pembeli rata-rata mengincar kurma Tunisia, Madinah, dan Mesir. Selain mencari kurma, pembeli juga memburu kacang-kacangan, seperti pistachio dan almond. "Dari sebulan sebelum puasa sudah mulai ramai," ujar Karmi.

Menjelang Ramadan, Karmi menyebut pendapatannya naik sekitar 40-50 persen. Meski begitu, Karmi tidak mendetailkan pendapatannya sebelum Ramadan. "Bisa dibilang biasanya dapat ratusan juta," ucapnya.

Menurut Karmi, kebanyakan pembeli mengincar kurma untuk berbuka puasa. Rata-rata, pembeli memborong kurma dalam jumlah banyak, yakni sekitar 50-100 kilogram. "Biasanya buat dikasih-kasih saat takjil," tuturnya.

Pedagang kurma di Blok C Pasar Tanah Abang, Ahmad, mengatakan tokonya sudah mulai ramai dikunjungi pembeli. Ia menjual berbagai macam kurma, di antaranya kurma nabi dan kurma madu. "Mulai ramai, tapi lebih ramai kalau beberapa hari sebelum puasa dan saat puasanya," katanya di Blok C Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu, 6 Mei 2018.

Ia mengatakan pengunjung biasanya membeli dalam jumlah cukup banyak untuk dijual kembali saat puasa. Namun, kata Ahmad, tak sedikit juga yang membeli untuk dimakan sendiri.

Menurut Ahmad, kurma nabi menjadi salah satu yang cukup banyak dibeli walaupun harganya cukup mahal, yaitu Rp 75 ribu untuk seperempat kilogram. "Laku, sih. Biasanya untuk dimakan sendiri," ucapnya.

Selain menjual kurma, Ahmad juga menjual cokelat dan air zamzam. Ia menjelaskan, saat puasa dan menjelang Lebaran, harga air zamzam kemungkinan besar akan naik. Namun ia belum bisa memastikan berapa persen kenaikan harga air zamzam.

KARTIKA ANGGRAENI