Rekayasa Jalan KH Noer Alie: Utara untuk Mudik, Selatan Balik

Pemudik sepeda motor memadati Jalan Teuku Umar, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 23 Juni 2017. H-2 Lebaran diprediksi sebagai puncak arus mudik. ANTARA/Risky Andrianto
Pemudik sepeda motor memadati Jalan Teuku Umar, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 23 Juni 2017. H-2 Lebaran diprediksi sebagai puncak arus mudik. ANTARA/Risky Andrianto

TEMPO.CO, Bekasi - Menjelang musim mudik lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah, Dinas Perhubungan Kota Bekasi akan merombak arus lalu lintas di sepanjang Jalan KH Noer Alie atau Kalimalang. Langkah ini dilakukan, selain untuk persiapan mudik, juga di jalan ini sering terjadi kepadatan arus lalu lintas yang signifikan akibat proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu.

"Ada rekayasa baru sepanjang 2,6 kilometer," kata Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, Jumat, 4 Mei 2018. Menurut Johan, rekayasa yang bakal diterapkan mulai 15 Mei mendatang mendekati rekayasa secara permanen di jalur tersebut.

Karena itu, selama 10 hari ke depan, pihaknya bekerja sama dengan kontraktor proyek Tol Becakayu, PT. Waskita, mempersiapkan infrastukturnya. "Perbaikan jembatan untuk U-Turn, dan pemasangan traffic light," kata Johan.

Johan menuturkan, pihaknya akan mengoptimalkan jalur sisi selatan Kali Malang dari Grand Kamala Lagoon sampai perbatasan di Jakarta, sedangkan jalur sisi utara Kali Malang dikhususkan bagi kendaraan dari Jakarta menuju ke Bekasi, terutama untuk mudik lebaran.

Dari arah Bekasi menuju ke Jakarta akan dimasukkan ke jalur sisi selatan Kali Malang sampai  Jakarta, lalu dari arah Galaxi yang hendak ke Bekasi bisa langsung masuk ke Jalan KH Noer Alie. Itu pun bila sudah dipasang traffic laigt. Adapun dari arah Kampung 2, Al Azhar, Perumahan BSK yang hendak ke Jakarta harus berputar di U-Turn atau setiap jembatan Kali Malang.

Menurut Johan, selama ini terjadi penyempitan pada jalur arteri di samping pintu masuk tol Becakayu sekitar Galaxi. Pada jam sibuk, lalu lintas kendaraan mencapai 8000 unit akumulasi kendaraan dari Galaxi menuju ke Jakarta, Galaxi menuju Bekasi, dan Bekasi menuju ke Jakarta. "Rekayasa terbaru, dari Galaxi yang akan ke Bekasi bisa langsung lewat jembatan, jadi volume pada penyempitan berkuran 2000," kata Johan.

Selain itu, kata Johan, pihaknya akan memaksimalkan sisi selatan Kali Malang di bawah kolong tol JORR. Ke depan, jalur tersebut bisa dilintasi kendaraan golongan 3, karena dari hasil survei di lapangan, terdapat kendaraan dengan golongan tersebut melintas di Jalan KH. Noer Ali. "Di bawah kolong tol itu akan dikeruk, agar jarak dengan kontruksi tol JORR lebih tinggi," kata Johan.

Johan mengatakan, jarak ideal badan jalan dengan jembatan sekitar 5,2 meter. Namun, saat ini yang eksis hanya sekitar 3,8 meter. Artinya masih kurang 1 meter lagi. "Waskita sudah siap melakukan pengerjaan itu," kata Johan.

Kepala Lapangan Tol Becakayu Seksi 2D, Sujarwo, mengatakan tahap awal pihaknya akan melakukan perbaikan jembatan di depan Al Azhar untuk U-Turn dari arah Jakarta. Pengerjaan untuk mengatur elevasi diperkirakan memakan waktu selama empat hari.

"Selanjutnya kami akan mengerjakan peninggian jarak badan jalan dengan kontruksi tol di bawah kolong tol JORR," kata Sujarwo. Agar tidak banjir, kata dia, pihaknya akan menyiapkan pompa air, dan meninggikan tanggul Kali Cakung yang ada di sekitar lokasi. Dengan begitu, arus lalu lintas saat mudik lebaran tahun ini akan lebih lancar.