Taliban Berkuasa, Perempuan Afghanistan Kenakan Busana Tertutup

Sabtu, 11 September 2021 04:50 WIB

Wanita Afghanistan yang mengenakan chadar berjalan di sebuah masjid di Herat, Afghanistan, 10 September 2021. Sejak Taliban berkuasa, wanita diwajibkan mengenakan hijab untuk menutup kepalanya, untuk pakaian diminta mengenakan gamis. Taliban lebih menyukai perempuan mengenakan Burqa, busana yang menutup seluruh tubuh dengan lubang kecil di area mata untuk melihat.. WANA via REUTERS

Wanita Afghanistan yang mengenakan chadar berjalan di sebuah masjid di Herat, Afghanistan, 10 September 2021. Sejak Taliban berkuasa, wanita diwajibkan mengenakan hijab untuk menutup kepalanya, untuk pakaian diminta mengenakan gamis. Taliban lebih menyukai perempuan mengenakan Burqa, busana yang menutup seluruh tubuh dengan lubang kecil di area mata untuk melihat.. WANA via REUTERS

Wanita Afghanistan berjalan di sebuah masjid di Herat, Afghanistan, 10 September 2021. Kebijakan Taliban dianggap mengekang kaum wanita Afghanistan, yang saat ini tidak diperbolehkan keluar tanpa didampingi laki-laki yang muhrimnya. WANA via REUTERS

Wanita Afghanistan berjalan di sebuah masjid di Herat, Afghanistan, 10 September 2021. Kebijakan Taliban dianggap mengekang kaum wanita Afghanistan, yang saat ini tidak diperbolehkan keluar tanpa didampingi laki-laki yang muhrimnya. WANA via REUTERS

Seorang perempuan yang mengenakan Burqa berjalan melewati Pasukan Taliban yang memblokir jalan-jalan di sekitar bandara, di Kabul, Afghanistan. 27 Agustus 2021. Taliban juga melarang perempuan menekuni olahraga karena dinilai tidak sesuai dengan syariat Islam yang diyakini, dengan alasan khawatir bagian tubuh perempuan akan terekspose ketika berolahraga. REUTER/Stringer

Seorang perempuan yang mengenakan Burqa berjalan melewati Pasukan Taliban yang memblokir jalan-jalan di sekitar bandara, di Kabul, Afghanistan. 27 Agustus 2021. Taliban juga melarang perempuan menekuni olahraga karena dinilai tidak sesuai dengan syariat Islam yang diyakini, dengan alasan khawatir bagian tubuh perempuan akan terekspose ketika berolahraga. REUTER/Stringer

Seorang perempuan Afghanistan berpakaian burqa menggendong anaknya saat dia berjalan di sepanjang jalan di Kabul, Afghanistan 4 September 2021. Perempuan Afghanistan juga tidak diperbolehkan bekerja dengan laki-laki, termasuk terjun ke bidang politik. REUTERS/Stringer

Seorang perempuan Afghanistan berpakaian burqa menggendong anaknya saat dia berjalan di sepanjang jalan di Kabul, Afghanistan 4 September 2021. Perempuan Afghanistan juga tidak diperbolehkan bekerja dengan laki-laki, termasuk terjun ke bidang politik. REUTERS/Stringer

Aktivis perempuan Afghanistan untuk meminta kepada Taliban untuk mengakui prestasi dan pendidikan mereka, , di depan istana kepresidenan, Kabul, Afghanistan, 3 September 2021. Selama dekade terakhir, perempuan menikmati kesetaraan gender dan dibebaskan mengembangkan dirinya. Kini hak tersebut terenggut dengan berkuasanya Taliban. REUTERS/Stringer

Aktivis perempuan Afghanistan untuk meminta kepada Taliban untuk mengakui prestasi dan pendidikan mereka, , di depan istana kepresidenan, Kabul, Afghanistan, 3 September 2021. Selama dekade terakhir, perempuan menikmati kesetaraan gender dan dibebaskan mengembangkan dirinya. Kini hak tersebut terenggut dengan berkuasanya Taliban. REUTERS/Stringer

Siswa perempuan dan laki-laki menghadiri kelas yang dipisahkan dengan tirai di Universitas Avicenna di Kabul, Afghanistan, 6 September 2021. Sebelum Taliban berkuasa, perempuan diperbolehkan berpenampilan dan berkarier sesuai dengan kehendaknya. Media sosial/ REUTERS.

Siswa perempuan dan laki-laki menghadiri kelas yang dipisahkan dengan tirai di Universitas Avicenna di Kabul, Afghanistan, 6 September 2021. Sebelum Taliban berkuasa, perempuan diperbolehkan berpenampilan dan berkarier sesuai dengan kehendaknya. Media sosial/ REUTERS.


1 dari Gambar