Thailand Manfaatkan Limbah Plastik untuk Membuat APD

Jumat, 3 September 2021 17:04 WIB

Seorang biksu Buddha mengenakan setelan Alat Pelindung Diri (APD) yang terbuat dari daur ulang plastik saat Thailand memerangi COVID-19 di Bangkok, Thailand 30 Agustus 2021. Pemerintah kota Bangkok dan kuil mendorong masyarakat untuk menyumbangkan botol plastik, yang akan didaur ulang menjadi Alat Pelindung Diri (APD).  REUTERS/Soe Zeya Tun

Seorang biksu Buddha mengenakan setelan Alat Pelindung Diri (APD) yang terbuat dari daur ulang plastik saat Thailand memerangi COVID-19 di Bangkok, Thailand 30 Agustus 2021. Pemerintah kota Bangkok dan kuil mendorong masyarakat untuk menyumbangkan botol plastik, yang akan didaur ulang menjadi Alat Pelindung Diri (APD). REUTERS/Soe Zeya Tun

Seorang wanita menjahit pakaian APD yang terbuat dari plastik daur ulang untuk biksu Buddha yang bekerja sebagai sukarelawan saat Thailand memerangi pandemi COVID-19 di Bangkok, Thailand 30 Agustus 2021. Daur ulang plastik untuk membuat APD dapat juga untuk mengurangi sampah plastik. REUTERS/Soe Zeya Tun

Seorang wanita menjahit pakaian APD yang terbuat dari plastik daur ulang untuk biksu Buddha yang bekerja sebagai sukarelawan saat Thailand memerangi pandemi COVID-19 di Bangkok, Thailand 30 Agustus 2021. Daur ulang plastik untuk membuat APD dapat juga untuk mengurangi sampah plastik. REUTERS/Soe Zeya Tun

Seorang wanita menjahit pakaian APD yang terbuat dari plastik daur ulang untuk biksu Buddha yang bekerja sebagai sukarelawan saat Thailand memerangi pandemi COVID-19 di Bangkok, Thailand 30 Agustus 2021. Pakaian APD yang didaur ulang juga dapat digunakan kembali hingga 20 kali setelah dicuci, sekaligus membantu mengurangi limbah medis yang dihasilkan selama pandemi. REUTERS/Soe Zeya Tun

Seorang wanita menjahit pakaian APD yang terbuat dari plastik daur ulang untuk biksu Buddha yang bekerja sebagai sukarelawan saat Thailand memerangi pandemi COVID-19 di Bangkok, Thailand 30 Agustus 2021. Pakaian APD yang didaur ulang juga dapat digunakan kembali hingga 20 kali setelah dicuci, sekaligus membantu mengurangi limbah medis yang dihasilkan selama pandemi. REUTERS/Soe Zeya Tun

Seorang wanita melipat bahan APD yang terbuat dari plastik daur ulang untuk biksu Buddha yang bekerja sebagai sukarelawan saat Thailand memerangi pandemi COVID-19 di Bangkok, Thailand 30 Agustus 2021. Meskipun baju itu bukan kelas medis, tapu masih merupakan lapisan perlindungan bagi yang berurusan dengan mayat orang yang meninggal karena Covid-19. REUTERS/Soe Zeya Tun

Seorang wanita melipat bahan APD yang terbuat dari plastik daur ulang untuk biksu Buddha yang bekerja sebagai sukarelawan saat Thailand memerangi pandemi COVID-19 di Bangkok, Thailand 30 Agustus 2021. Meskipun baju itu bukan kelas medis, tapu masih merupakan lapisan perlindungan bagi yang berurusan dengan mayat orang yang meninggal karena Covid-19. REUTERS/Soe Zeya Tun

Wanita bekerja di pabrik plastik untuk membuat bahan baku Alat Perlindungan Dirii (APD) di tengah pandemi Covid-19 di Bangkok, Thailand 1 September 2021. REUTERS/Soe Zeya Tun

Wanita bekerja di pabrik plastik untuk membuat bahan baku Alat Perlindungan Dirii (APD) di tengah pandemi Covid-19 di Bangkok, Thailand 1 September 2021. REUTERS/Soe Zeya Tun

Seorang pria bekerja di pabrik plastik untuk membuat bahan baku Alat Perlindungan Dirii (APD) di tengah pandemi Covid-19 di Bangkok, Thailand 1 September 2021. REUTERS/Soe Zeya Tun

Seorang pria bekerja di pabrik plastik untuk membuat bahan baku Alat Perlindungan Dirii (APD) di tengah pandemi Covid-19 di Bangkok, Thailand 1 September 2021. REUTERS/Soe Zeya Tun


1 dari Gambar