Derita Bocah Rohingya Setibanya di Bangladesh

Senin, 16 Oktober 2017 22:23 WIB

Seorang bocah menangis karena ibunya yang hilang saat mereka menyeberangi perbatasan Myanmar dan Bangladesh, di Palang Khali, Cox's Bazar, 16 Oktober 2017.  Usai menempuh perjalanan panjang untuk dapat mengungsi ke Bangladesh, para pengungsi Rohingya masih harus melewati medan yang sulit sesampainya di Bangladesh. REUTERS/ Zohra Bensemra

Seorang bocah menangis karena ibunya yang hilang saat mereka menyeberangi perbatasan Myanmar dan Bangladesh, di Palang Khali, Cox's Bazar, 16 Oktober 2017. Usai menempuh perjalanan panjang untuk dapat mengungsi ke Bangladesh, para pengungsi Rohingya masih harus melewati medan yang sulit sesampainya di Bangladesh. REUTERS/ Zohra Bensemra

Seorang bocah Rohingya bersama ibu dan adiknya, menyeberangi muara sesampainya di Palang Khali, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Jorge Silva

Seorang bocah Rohingya bersama ibu dan adiknya, menyeberangi muara sesampainya di Palang Khali, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Jorge Silva

Seorang balita anak pengungsi Rohingya, memegangi pakaian ibunya saat menyeberangi muara sesampainya di Palang Khali, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Jorge Silva

Seorang balita anak pengungsi Rohingya, memegangi pakaian ibunya saat menyeberangi muara sesampainya di Palang Khali, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Jorge Silva

Ekspresi seorang balita anak pengungsi Rohingya saat menyeberangi muara sesampainya di Palang Khali bersama ayahnya, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Jorge Silva

Ekspresi seorang balita anak pengungsi Rohingya saat menyeberangi muara sesampainya di Palang Khali bersama ayahnya, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Jorge Silva

Seorang balita pengungsi Rohingya setibanya di Palang Khali, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Jorge Silva

Seorang balita pengungsi Rohingya setibanya di Palang Khali, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Jorge Silva

Seorang balita pengungsi Rohingya setibanya di Palang Khali, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Jorge Silva

Seorang balita pengungsi Rohingya setibanya di Palang Khali, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Jorge Silva


1 dari Gambar