Cianjur-Puncak Macet Total, Pengojek Laris Manis

Ratusan kendaraan memadati jalan raya menuju puncak di Gadog, Bogor, Jawa Barat, 4 April 2015. Hal ini disebabkan libur panjang di akhir pekan. Foto: Lazyra Amadea Hidayat
Ratusan kendaraan memadati jalan raya menuju puncak di Gadog, Bogor, Jawa Barat, 4 April 2015. Hal ini disebabkan libur panjang di akhir pekan. Foto: Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Arus lalu lintas dari Cianjur menuju Puncak mengalami kemacetan parah, Minggu 19 Juli 2015. Akibatnya, angkutan umum yang melayani rute Cianjur-Cipanas pun terjebak kemacetan. Warga yang hendak menuju Cipanas dan sekitarnya pun terpaksa menggunakan jasa pengojek.

Suganda, 50 tahun, warga Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang mengaku baru pulang mengunjungi kerabatnya di Cianjur sudah berjam-jam menunggu angkutan umum. Namun, tak satu pun angkutan umum jurusan Cugenang dan Cipanas.

"Saya terpaksa naik ojek dengan ongkos Rp 15 ribu. Padahal kalau naik angkutan umum hanya Rp 4 ribu," kata Suganda di Cianjur, Minggu 19 Juli 2015.

Hal yang sama dialami Nadia, 30 tahun, yang hendak bertebaran kepada keluarga neneknya di Cipanas. "Tapi tak ada satu pun angkutan umum yang narik penumpang karena macet. Saya naik ojek dan bayar ongkos Rp 25 ribu sampai ke Cipanas," kata Nadia.

Sementara itu, Ujang Sopyan, 40 tahun, penarik ojek yang biasa mangkal di Panembong, Cianjur, mengaku senang bisa mendapatkan penghasilan lebih saat mengangkut penumpang ke Cugenang, Cipanas, dan sekitarnya. Menurut dia, jalur Cianjur hingga Puncak macet sehingga angkutan umum banyak yang tidak beroperasi.

"Saya dan penarik ojek lain berinisiatif menawarkan angkutan ojek bagi yang hendak bepergian ke atas (Cipanas dan sekitarnya). Sehari ini saya bisa dapat Rp 100 ribu dalam setengah hari. Padahal biasanya sehari penuh paling dapat Rp 50 ribu," kata Ujang.

Hingga pukul 18.00 WIB kondisi kemacetan masih belum banyak berubah. Arus kendaraan mulai bergerak setelah pihak kepolisian memberlakukan sistem buka-tutup satu arah (one way).

DEDEN ABDUL AZIZ