Umat Muslim di Malang Salat Id di Halaman Gereja

Umat Muslim Rusia, melakukan salat Idul Adha berjamaah di depan gereja Ortodoks, di Moskow, Russia, 4 Oktober 2014. (Dmitry Serebryakov/AFP/Getty Images)
Umat Muslim Rusia, melakukan salat Idul Adha berjamaah di depan gereja Ortodoks, di Moskow, Russia, 4 Oktober 2014. (Dmitry Serebryakov/AFP/Getty Images)

TEMPO.CO, Malang - Akibat jumlah anggota jemaah yang hendak menunaikan salat Idul Fitri di Masjid Agung Jami, Kota Malang, Jawa Timur, membeludak mencapai ribuan orang, jalan raya di alun-alun persis di depan masjid itu turut menjadi lokasi salat. Bahkan sejumlah anggota jemaah membentangkan sajadah mereka di halaman Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus", yang berjarak sekitar 100 meter dari Masjid Agung Jami.

”Gerbang dibuka sejak pukul lima pagi,” kata pegawai Gereja Hati Kudus Yesus, Yohanes Kristiawan, Jumat, 17 Juli 2015.

Setelah gerbang dibuka, jemaah masuk ke halaman gereja. Mereka langsung menggelar kertas koran dan sajadah untuk alas salat. Mereka khusyuk mengikuti salat Id sampai selesai.

Seusai salat Id, jemaah langsung meninggalkan halaman gereja. Koran bekas salat pun berserakan di halaman gereja. Yohanes bersama ketiga rekannya lalu mengumpulkan koran-koran bekas itu di depan gereja. Sampah itu menggunung, menunggu dibersihkan petugas Dinas Kebersihan Kota Malang.

Ketua Takmir Masjid Agung Jami Zainudin Abdul Muchid mengatakan salatnya para anggota jemaah itu di halaman gereja merupakan bentuk toleransi antar-pemuka agama yang berlangsung sejak dulu. Sikap saling menghormati itu terjalin secara alami.

Maklum, masjid dan gereja tersebut bertetangga. Ia mengatakan menjalin komunikasi dengan pengurus gereja, meski komunikasi tak dilakukan secara intensif. Yang pasti, kata dia, komunikasi dan sikap toleransi terjalin antar-pemimpin. ”Jika pemimpinnya harmonis, umat di bawah juga pasti mengikuti,” ujar Zainuddin.

EKO WIDIANTO