Lebaran, Indonesia Resmikan Pembangunan Masjid di Jepang

Editor

Zed abidien

Ilustrasi masjid. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Ilustrasi masjid. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Jakarta - Bertepatan pelaksanaan salat Idul Fitri di Tokyo, Jepang, Jumat, 17 Juli 2015, Kedutaan Besar Republik di Tokyo meresmikan pembangunan masjid untuk warga negara Indonesia yang berdomisili di negara sakura itu.

Sekitar 5.000 jamaah asal Indonesia dilaporkan membanjiri salat Ied yang diselenggarakan di sebuah gedung sekolah di Tokyo. Bertindak imam dan katib salat Ied adalah Ustad Tengku Zulkarnain.

Peresmian itu dilakukan oleh Dubes Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra. "Dengan mengucapkankan bismillah hirrohmanirrohhim, kita mulai proses Pembangunan Mesjid Indonesia-Tokyo," kata Yusron.

Rencana pembangunan masjid Indonesia di Tokyo sudah diinisiasi sekitar 15 tahun lalu oleh para pengurus Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang dan para tokoh serta cendekiawan Indonesia yang ada di Tokyo.

Namun, pembagunan tak segera bisa dilakukan karena terkendala soal dana dan penentuan lokasi masjid. "Tetapi berkat dukungan, intensitas komunikasi, dan strategi penggalangan dana antara pengurus KMII, KBRI Tokyo dan Kemenlu-RI, persoalan dana dan penentuan lokasi masjid bisa diatasi tahun ini," kataya.

Yusron menjelaskan, dana pembangunan masjid tersebut berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia dan perusahaan. "Jadi dananya terbatas," katanya. Pembangunan masjid ini, kata Yusron, selaras dengan upaya Pemerintah Jepang yang sedang giat menggalakkan dan menarik turis muslim dari wilayah ASEAN, termasuk Indonesia. Adanya masjid Indonesia di Tokyo diharapkan akan menambah fasilitas ibadah di Jepang.

MECHOS DE LAROCHA