Penembak Jitu Amankan Jalur Macet Pantura Tuban-Lamongan  

Editor

Raju febrian

Seorang anggota kepolisian mengatur lalu lintas di Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, 11 Juli 2015. Untuk mengurai kemacetan di pintu tol Palimanan, sebagian kendaraan pemudik dialihkan melalui pintu tol Kadipaten-Majalengka dan langsung menuju jalur Pantura Cirebon. ANTARA/Dedhez Anggara
Seorang anggota kepolisian mengatur lalu lintas di Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, 11 Juli 2015. Untuk mengurai kemacetan di pintu tol Palimanan, sebagian kendaraan pemudik dialihkan melalui pintu tol Kadipaten-Majalengka dan langsung menuju jalur Pantura Cirebon. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO , Bojoegoro -- Sejumlah titik jalan rawan macet jalur pantai utara dari Tuban hingga Lamongan, Jawa Timur, tak hanya diatur polisi lalu lintas saja. Kepolisian Daerah Jawa Timur juga menurunkan penembak jitu atau sniper untuk mengawasi arus mudik-balik Lebaran 2015.

Menurut Komandan Satuan Sub Detasemen C Pelopor Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Polisi Santoso, mengatakan sebanyak 90 anggota Brimob ditempatkan di Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Dari jumlah tersebut, 30 di antaranya adalah anggota penembak jitu.

”Mereka punya kelebihan menembak,” ujarnya pada Tempo Senin 13 Juli 2015. Para sniper dibekali senapan SS-2000 P, senjata otomatis dengan jarak tembak normal antara 300 hingga 400 meter.

Jalur Pantura yang membentang dari Kecamatan Bancar, Tuban hingga ke Kota Lamongan, berjarak sekitar 105 kilometer, jadi prioritas pengawasan. Di luar itu, juga terdapat jalur Pantura — Jalan Daendles - dari Kota Tuban ke kawasan rekreasi Wisata Bahari Lamongan (WBL) sepanjang 27 kilometer.

Khusus di WBL dan Goa Maharani, Kecamatan Paciran, pada saat Lebaran, lokasi jalan Pantura, menjadi jalur alternatif para pemudik. Biasanya pemudik memanfaatkan, Jalan Daendles, dari jalur Pantura Tuban langsung menuju ke Paciran, Gresik, hingga langsung masuk ke pintu tol di Surabaya. “Sudah kita petakan termasuk penembak jitu berada di sekitar jalan macet,” tandas Santoso.

Sementara itu, beberapa jalur dari Tuban-Babat, Lamongan, sepanjang 30 kilometer, juga ditempatkan sejumlah polisi gabungan. Lokasinya berpencar-pencar, sesuai kebutuhan di lapangan. Misalnya di kawasan hutan petigaan Pakah — yang menghubungkan Tuban-Lamongan-Surabaya dan Tuban-Bojonegoro.

Di beberapa jalur rawan kecelakaan dan kejahatan, anggota Brimob juga ditugaskan mengawasinya. Seperti di lokasi Jalan Watu Jago, di Kecamatan Margomulyo — sekitar 55 kilometer arah barat daya Kota Bojonegoro. “Jadi, lokasinya sudah disebar,” imbuh Santoso.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Tuban Ajun Komisaris Besar Guruh Arif Dharmawan, menginstruksikan tembak di tempat. Terutama terhadap para pelaku begal atau pencurian dengan kekerasan di jalanan selama musim arus mudik dan balik Lebaran 2015.

SUJATMIKO