PT KAI Operasikan Kereta Mudik Gratis di Jawa Timur  

Sejumlah warga sedang menunggu keberangkatan saat mudik gratis menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD) di Stasiun Pasar Turi, Surabaya (25/8). Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk pertama kalinya di Indonesia memberikan layanan mudik gratis menggunakan kereta api dengan rute Surabaya-Bojonegoro. Layanan mudk gratis menggunakan kereta api ini akan digelar hingga H+7 lebaran. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah warga sedang menunggu keberangkatan saat mudik gratis menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD) di Stasiun Pasar Turi, Surabaya (25/8). Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk pertama kalinya di Indonesia memberikan layanan mudik gratis menggunakan kereta api dengan rute Surabaya-Bojonegoro. Layanan mudk gratis menggunakan kereta api ini akan digelar hingga H+7 lebaran. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO , Jakarta:Masyarakat yang merantau di wilayah Provinsi Jawa Timur tak perlu bingung untuk mudik. PT Kereta Api Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengoperasikan dua kereta api gratis dengan trayek Surabaya – Malang.

Pengoperasian dua kereta api regional berkelas ekonomi AC ini akan berlangsung selama enam hari kerja. PT KAI akan mengoperasikan KA Rapih Doho dan Penataran mulai H-4 hingga H+2 lebaran.

Pengoperasian kereta api gratis ini kerjasama PT KAI Daop VII dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur untuk melayani pemudik di wilayah ini. “Siapapun boleh naik dengan gratis,” kata Manajer Humas Daop VII, Eko Budiyanto kepada Tempo di Stasiun Kediri, Senin 7 Juli 2015.

Kedua kereta api itu akan mengangkut para pemudik dengan rute Surabaya – Mojokerto – Jombang – Kertosono – Kediri – Tulungagung – Blitar – Malang (PP). Calon penumpang yang hendak menumpang kereta api ini diminta tetap membeli tiket di loket dengan harga Rp 0 alias gratis.

Pembelian tiket ini untuk mempermudah pengaturan tempat duduk agar tak saling berebut. Menurut Eko, seluruh biaya pengoperasian kereta api tersebut ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Ini merupakan program pemerintah dalam memberikan layanan mudik gratis kepada masyarakat Jawa Timur.

Sementara itu untuk mengamankan jalur kereta api selama lebaran, Daop VII Madiun mengerahkan tambahan tenaga 100 orang. Mereka terdiri dari juru penilik jalan, juru penilik jembatan, dan juru lampu sinyal.

Di hari biasa, tempat-tempat itu cukup dijaga sekitar 90 tenaga yang tersebar di seluruh perlintasan kereta api wilayah Daop VII Madiun.

Selain itu keamanan penumpang di atas kereta api juga dimaksimalkan dengan tambahan personil keamanan. Tak hanya mengandalkan Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), Daop VII juga meminta bantuan Brimob, Polres, dan TNI untuk mengawal perjalanan kereta api. “Jika biasanya satu rangkaian dijaga 2 Brimob, kini dijaga 3-4 orang,” kata Eko.

Sejumlah calon penumpang yang ditemui Tempo di Stasiun Kediri mengaku masih lebih nyaman menggunakan jasa angkutan kereta api dibanding bus. Selain tiketnya lebih murah, tingkat kecelakaan angkutan ini juga lebih rendah.

Terlebih lagi dengan pembenahan layanan saat ini, para penumpang tak lagi risau dengan keberadaan pedagang asongan dan pengamen. “Naik kereta api sekarang lebih nyaman,” kata Sulistyo, calon penumpang KA Kahuripan.

HARI TRI WASONO