Sunan Kudus Membawa Batu dari Palestina

Editor

Nur Haryanto

Masjid Menara Kudus di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/Yusuf Nugroho
Masjid Menara Kudus di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta -  Materi batu merah tampak mendominasi gapura dan menara masjid. Inilah Masjid Menara Kudus yang terletak di Desa Kauman, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Masjid yang dibangun oleh Sunan Kudus, salah satu dari Wali Songo, pada sekitar 1549 ini memang punya cerita khusus seputar materi batuan yang digunakan.

Menurut kisahnya, batu pertama yang digunakan untuk membangun masjid ini memang berasal dari Baitul Magdis di Palestina. Sunan Kudus-lah yang membawanya. Itu sebabnya, masjid ini kerap disebut juga dengan nama Masjid Al- Aqsa. Nama yang sama dengan sebuah masjid terkenal di Palestina.

Namun jika kita perhatikan bentuk menaranya, sepintas terkesan mirip bangunan candi. Tapi ini bukan hal aneh, karena desain masjid ini memang memadukan sentuhan budaya Islam dan budaya Hindu. Bentuk menara dengan tinggi 18 meter ini mengingatkan kita pada bentuk candi di jaman Kerajaan Majapahit (budaya Hindu), dan inilah yang membuat masjid ini lebih akrab dengan sebutan Masjid Menara Kudus.

Masih soal keunikan material yang digunakan, selain batu dari Palestina tadi, keramik di beberapa bagian masjid pun diyakini berasal dari negara lain. Misalnya, hiasan keramik yang berada di bagian atas pintu utara asalnya dari Vietnam yang diperkirakan dibuat pada abad ke-14 dan ke-15.

Sebagaimana masjid-masjid bersejarah lainnya, Masjid Kudus pun punya daya tarik tersendiri. Apalagi di bulan Ramadan ini, banyak orang menyempatkan diri untuk beribadah di sini. Bahkan, sebagian dari mereka pun memilih masjid ini sebagai tempat untuk beritikaf. Di samping itu ada pula yang memakai kesempatan ini untuk berziarah ke makam Sunan Kudus, yang berada di bagian barat masjid.

TEMPO