Terminal Penumpang Mewah Tanjung Perak Siap Terima Arus Mudik

Kapal Tol Laut Mutiara Persada III sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 8 Mei 2015. Kapal jenis RoRo (Roll on-Roll off) dengan Gross-Tonage 15380 ton, melayani jurusan Pelabuhan Panjang Lampung ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. ANTARA/Didik Suhartono
Kapal Tol Laut Mutiara Persada III sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 8 Mei 2015. Kapal jenis RoRo (Roll on-Roll off) dengan Gross-Tonage 15380 ton, melayani jurusan Pelabuhan Panjang Lampung ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Surabaya – Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya siap menerima arus mudik dan balik Lebaran 2015. Terminal mewah yang resmi beroperasi secara penuh sejak Mei 2015 itu memiliki kapasitas 4.000 penumpang. “Semuanya sudah siap. Sejak full operation Mei lalu, semua penumpang memasuki kapal lewat Gapura Surya Nusantara,” kata Asisten Manajer Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara, Pitria Kartikasari kepada Tempo, Jumat 3 Juli 2015.

Pitria mengungkapkan, semua fasilitas sudah siap dioperasikan penuh untuk menyambut kedatangan para pemudik yang turun dari kapal. Meski belum semua ruangan berfungsi penuh, sarana dan prasarana vital sudah bisa dipakai untuk melayani lonjakan penumpang.

“Kantor Kesehatan Pelayaran (KKP) sudah kami sediakan ruangannya, tapi untuk sementara masih berkantor di terminal penumpang sementara. Ruangan lain seperti ruang transit, check and queu, lost and found, semuanya sudah ada,” ujarnya.

Terminal penumpang Gapura Surya Nusantara ini merupakan terminal penumpang modern pertama di Indonesia. Diresmikan secara soft launching oleh Menteri BUMN Kabinet Bersatu II Dahlan Iskan pada 2 Oktober 2014 lalu, GSN dilengkapi dua unit garbarata boarding bridge (belalai) yang biasa ditemui di bandar udara. Karena GSN menerapkan area bebas porter, para penumpang yang memiliki barang bawaan di atas batas minimum diminta memasuki kapal melalui terminal penumpang sementara di sisi barat.

“Ada batasan berat barang bawaan penumpang yang diterapkan oleh PT Pelni sebagai operator, yakni 30 kilogram. Jadi penumpang yang membawa barang lebih dari itu, tidak masuk kapal lewat Gapura Surya,” ujar Pitria. Selain garbarata, ruang tunggu terminal berpendingin serta memiliki fasilitas eskalator, lift, security check point, hingga konter check-in.

Khusus konter check-in, GSN menyediakan 20 konter guna mencegah antrian penumpang. “Kami sediakan banyak kepada operator pelayaran,” kata Pitria. Pihaknya juga menetapkan kelonggaran boarding 4 jam sebelum keberangkatan kapal untuk menunggu di dalam gedung, sehingga penumpang tak terlantar di luar.

Terminal penumpang Gapura Surya Nusantara merupakan hasil revitalisasi dari Terminal Gapura Surya dan Terminal Gapura Nusantara. Keduanya telah digunakan untuk melayani penumpang sejak 1975. Lalu dirobohkan pada awal tahun 2013, untuk dilakukan pembangunan. Luas bangunannya sekitar 16.120 meter persegi dan dapat menampung sekitar 4.000 penumpang.

Selain Gapura Surya Nusantara, Pelindo III mengantisipasi lonjakan penumpang di Tanjung Perak dengan mempersiapkan 2 terminal penumpang lainnya. Yakni terminal penumpang eks gudang 100 yang telah dimodifikasi menjadi terminal penumpang seluas 3.844 meter persegi. Terminal sementara ini dilengkapi dengan fasilitas electronic detector. Juga terminal penumpang kapal ro-ro di Kade Perak seluas 2.573 meter persegi.

ARTIKA RACHMI FARMITA