Warga Enggano Belanja Lebaran Tergantung Jadwal Kapal  

Editor

Raihul Fadjri

Antrean panjang para pemudik saat memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat 25 Juli 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
Antrean panjang para pemudik saat memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat 25 Juli 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.COBengkulu - Bukan hal mudah bagi penduduk yang berada di pulau terpencil di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Penduduk Pulau Enggano, misalnya, terpaksa harus mengubah jadwal belanja mereka ke Bengkulu yang terletak sekitar 100 kilometer dari daratan Sumatra. Perubahan itu karena pelayaran dari Enggano ke Bengkulu menjelang Lebaran ini, yang mestinya tiap Rabu dan Sabtu, diubah menjadi Selasa.

"Karena ada perubahan jadwal pelayaran, maka kepada masyarakat Enggano diharapkan jika mau berbelanja kebutuhan Lebaran ke Bengkulu bisa berangkat hari Sabtu, 11 Juli 2015. Sebab, bakal ada pergeseran jadwal pelayaran pada 13 Juli 2015," kata Kepala Bidang Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu Budi Djamitko, Kamis, 2 Juli 2015.

Di luar perubahan jadwal pelayaran tersebut, jadwal keberangkatan dari Bengkulu ke Enggano dilakukan setiap Selasa dan Jumat. Sedangkan dari Enggano ke Bengkulu setiap hari Rabu dan Sabtu setiap pukul 17.00 WIB. Budi mengatakan dua armada angkutan ini, yakni Pullo Telo dan Kapal Perintis Sabuk Nusantara, akan beroperasi seperti biasa dengan tarif tetap, yakni Rp 59 ribu per orang.

Dua kapal inilah yang melayani kebutuhan transportasi pulau terluar berpenghuni di Indonesia dengan populasi sekitar 2.600 jiwa itu. Jadwal pelayaran kedua kapal akan berubah berdasarkan kondisi cuaca. Keberangkatan penumpang senantiasa mengacu pada perkiraan cuaca dari BMKG. Pulau Enggano (berasal dari bahasa Portugis engano berarti 'kecewa') dihuni suku Enggano yang mayoritas Islam. Di pulau yang termasuk Kabupaten Bengkulu Utara ini hanya terdapat delapan masjid.

PHESI ESTER JULIKAWATI