Ada Takjil Berbahaya, Dinas Kesehatan Manado Kena Semprot

Ilustrasi kue kering. ANTARA/Feny Selly
Ilustrasi kue kering. ANTARA/Feny Selly

TEMPO.CO, Manado - Dinas Kesehatan Kota Manado, Sulawesi Utara, mendapat teguran keras dari Wakil Wali Kota Manado Harley A.B. Mangindaan.

Mangindaan menilai Dinas Kesehatan tidak melakukan pencegahan terkait dengan kualitas makanan di pusat jajanan, sehingga ditemukan jajanan buka puasa atau takjil yang mengandung bahan berbahaya, yakni zat pewarna yang biasa digunakan dalam industri tekstil.

"Saya benar-benar kecewa pada Dinas Kesehatan yang tidak bekerja,” kata Mangindaan, Selasa, 30 Juni 2015.

Mangindaan prihatin, sebab Dinas Kesehatan Kota Manado telah memiliki peralatan untuk mendeteksi penggunaan bahan berbahaya untuk makanan. Tapi, adanya takjil yang mengandung zat pewarna tektil justru lebih dulu ditemukan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Manado. "Itu pun ditemukan setelah sepekan bulan puasa," ujarnya.

Mangindaan menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Manado layak diberikan teguran keras. Bukan hanya lalai menjalankan tugasnya menjaga kualitas takjil di pusat jajanan di Kota Manado, Dinas Kesehatan juga dinilai tidak memiliki inisiatif untuk menyehatkan warga Kota Manado.

Menurut Mangindaan, tidak ada alasan apa pun yang dikemukakan oleh Dinas Kesehatan terkait dengan temuan BPOM soal takjil mengandung zat pewarna tekstil itu. "Saya merasa bingung dengan kondisi seperti ini. Seharusnya Dinas Kesehatan menjadi garda terdepan menjaga kesehatan masyarakat," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado Robby Mottoh mengakui Dinas yang dipimpinnya memiliki peralatan uji kelayakan makanan seperti yang dimiliki BPOM Manado. Namun, dia beralasan peralatan itu tidak bisa digunakan secara mobile, karena tidak ada kendaraan. "Untuk mengoperasikan peralatan itu terkendala, karena tidak ada kendaraan yang bisa mobile,” tutur dia.

BPOM Manado melakukan pengambilan sampel makanan di empat lokasi berbeda di Kota Manado. Dari 142 sampel makanan yang diperiksa, diketahui adanya takjil yang dicampur zat berbahaya, yakni pewarna tekstil.

Takjil tidak sehat itu ditemukan di dua lokasi penjualan takjil di Kelurahan Banjer. Di antaranya jajanan berupa kue kuk yang berwarna merah muda. Makanan itu dipasok oleh satu tempat pembuatan.

"Sudah kami datangi tempat pembuatannya dan diberikan pembinaan," kata Kepala BPOM Manado Susan Gracia Arpan.

ISA ANSHAR JUSUF